JAKARTA - Manajer Manchester City, Pep Guardiola, tak segan untuk meninggalkan klub andai manajemen klub benar terbukti melakukan pelanggaran finansial.
Sebelumnya Premier League selaku penyelenggara Liga Inggris mengumumkan secara resmi bahwa Manchester City telah melakukan pelanggaran finansial. Tuduhan itu meliputi lebih dari 100 kasus secara terperinci.
Masalah ini kemungkinan memberikan masalah baru untuk The Citizens. Bahkan kabarnya, mereka terancam kehilangan Guardiola.
Isu ini muncul setelah ungkapan Guardiola pada Mei tahun 2022 lalu kembali tersebar. Saat itu dia ditanya soal sikapnya andai City melakukan pelanggaran finansial.
Mantan pelatih Barcelona itu mengatakan, akan meninggalkan Man City dan ikut ke dalam pihak kebenaran yang mengungkapkan.
"Jika mereka berbohong kepada saya, lusa, saya tidak ada di sini," kata Pep Guardiola ketika itu dikutip dari Sportskeeda, Selasa 7 Februari.
"Saya akan keluar, dan saya tidak akan menjadi teman mereka (Man City) lagi."
BACA JUGA:
"Saya menaruh kepercayaan pada mereka karena saya percaya mereka 100 persen sejak hari pertama, dan saya membela klub karena itu," tutur eks pelatih Barcelona itu.
Guardiola memberikan pernyataan tersebut lantaran ketika itu City memang sudah masuk daftar investigasi.
Tuduhan pelanggaran City disebut terjadi selama sembilan musim, yaitu mulai dari 2009-2010 hingga 2017-2018. Pihak Premier League bahkan telah melakukan penyelidikan secara periodik selama empat tahun.
Manchester City terancam hukuman berat bila terbukti bersalah atas tuduhan dari Liga Premier Inggris. Sejumlah media Inggris mengatakan bisa mendapatkan pengurangan poin cukup besar yang akan memupuskan peluamg mereka menjadi juara liga musim ini.
Selain itu, ada juga ancaman sanksi larangan transfer pemain. Bahkan kabarnya, ada ancaman The Citizens terdegradasi.