JAKARTA - Komisi Pemilihan (KP) PSSI memberi informasi terbaru soal bursa pencalonan Komite Eksekutif PSSI 2023-2027.
KP menyampaikan terdapat satu bakal calon kandidat wakil ketua umum serta 13 anggota exco yang diberikan waktu sampai 21 Januari untuk melengkapi dokumennya.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyakini, satu nama itu bukanlah dirinya. Dia mengklaim berkas bakal calon wakil ketua umum PSSI 2023-2027 yang diserahkannya ke KP sudah lengkap.
"Sudah lengkap, tidak ada yang kurang. kan saya sudah bilang tidak akan berani mencalonkan diri kalau persyaratannya tidak lengkap. Aman itu," ujar Menpora, seperti dilansir dari Antara.
Menpora Zainudin Amali sendiri cukup optimistis dirinya bisa melalui semua tahapan sampai masuk ke daftar calon tetap yang akan bersaing di Kongres Luar Biasa PSSI pada 16 Februari 2023.
Padahal berdasarkan Statuta PSSI, Menpora tak memenuhi persyaratan. Salah satu aturan yang harus dipenuhi untuk maju sebagai calon Exco PSSI adalah harus sudah aktif lima tahun di sepak bola Indonesia sebelum mencalonkan diri.
Hal ini tercantum dalam Statuta PSSI tahun 2019. Pada pasal 38 ayat 4 berbunyi Anggota Komite Eksekutif harus sudah berusia lebih dari 30 (tiga puluh) tahun, mereka harus telah aktif di sepak bola dalam koridor PSSI sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dan harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam Statuta PSSI ini.
Lantas kenapa Menpora begitu ingin maju sebagai bagian dari pengurus PSSI meskipun ada hal yang bisa jadi pengganjal?
Piala Dunia U-20 2023 menjadi salah satu faktornya. Dia menyatakan, persiapan Piala Dunia U-20 2023 akan semakin lancar andai dirinya terpilih menjadi Waketum PSSI 2023-2027.
"Ya, semakin lancar (persiapan Piala Dunia U-20 jika dirinya menjadi wakil ketua umum PSSI-red)," ujarnya.
Menurut Menpora, dalam persiapan Piala Dunia U-20 2023, justru tugas PSSI-lah yang memiliki tantangan paling rumit. Untuk itu dirinya ingin masuk ke PSSI.
"Yang berat itu LOC dan LOC itu PSSI," kata Zainudin Amali.
Meski demikian, Menpora tidak mau berandai-andai. "Nanti saja kalau sudah terpilih," tutur Menpora.