JAKARTA — Formula 1 resmi membatalkan Grand Prix China tahun depan. Keputusan tersebut dibuat karena "kesulitan yang sedang berlangsung" akibat COVID-19.
Acara yang berlangsung di Sirkuit Shanghai itu seharusnya kembali ke kalender F1 untuk pertama kalinya sejak 2019. Jika tidak dibatalkan, balapan di sana semestinya berlangsung pada 16 April nanti dan akan menjadi seri keempat musim 2023.
Namun, kebijakan “nol COVID-19” di China membuat F1 merasa tidak akan dapat beroperasi secara normal. Mereka juga tidak ingin mengambil risiko untuk staf yang melakukan perjalanan ke sana.
Para petinggi olahraga tersebut sebenarnya telah berdiskusi dengan pejabat China dalam beberapa pekan terakhir. Namun, tidak bisa mencapai kesimpulan yang memuaskan.
”Formula 1 sedang menilai opsi alternatif untuk mengganti slot pada kalender 2023 dan akan memberikan pembaruan pada waktunya,” demikian bunyi pernyataan F1 dilansir dari BBC Sport, Jumat, 2 Desember 2022.
Batalnya balapan di China membuat F1 kini mempertimbangkan balapan di Sirkuit Portimao di Portugal.
Lintasan tersebut sebelumnya menjadi tuan rumah Grand Prix pada 2020 dan 2021 lalu. Pada saat itu, F1 memilih Portimao setelah mengubah jadwalnya akibat pandemi.
Selain itu, Istanbul Park di Turki, juga masuk kemungkinan menjadi salah satu opsi yang bisa dipilih untuk menggantikan Shanghai.
Kalender F1 tahun depan rencananya berlangsung sebanyak 24 seri, yang merupakan rekor baru olahraga tersebut. Ini akan menjadi musim terlama sekalipun tidak ada balapan pengganti untuk China.