Bagikan:

JAKARTA - Tim muda Ekuador di ambang mengulangi pencapaian terbesarnya dalam Piala Dunia, babak 16 besar, jika bisa mengalahkan atau imbang melawan Senegal dalam pertandingan terakhirnya di Grup A di Stadion Internasional Khalifa, Selasa pukul 22.00 WIB.

Tim Amerika Selatan itu membuat awal yang luar biasa dalam turnamen ini setelah membungkam tuan rumah Qatar 2-0 sebelum mengimbangi Belanda 1-1 dalam pertandingan kedua.

Sebaliknya jika justru menjadi pihak yang kalah dalam pertemuan dengan juara Afrika itu, maka Ekuador angkat koper lebih cepat dari turnamen Qatar ini.

"Kami menghadapi pertarungan yang lebih besar," kata pelatih Gustavo Alvaro seperti dikutip Antara via Reuters.

Ekuador sangat mengandalkan Enner Valencia dalam merobek gawang lawan sehingga semua dari tiga gol yang dibuat Ekuador dalam Piala Dunia dicetak oleh striker veteran ini. Ini jumlah gol yang sama diciptakan Valencia pada Piala Dunia 2014.

Sebenarnya Valencia hanyalah satu dari segudang bakat luar biasa dalam skuad Ekuador, termasuk gelandang berusia 21 tahun, Moises Caicedo, yang berada di jantung segala hal baik dari tim Ekuador, baik saat membantu melindungi pertahanan maupun dalam memberi ruang kepada penyerang untuk bermanuver.

Namun menjelang pertemuan dengan Senegal ini, Alvaro sebenarnya dibuat pusing oleh bugar tidaknya Valencia setelah ditandu keluar pada akhir pertandingan melawan Belanda setelah cedera lututnya kambuh.

"Dia satu-satunya pemain yang berpengalaman tampil dalam Piala Dunia," kata Alfaro yang sukses membentuk tim muda sampai membuat mereka lolos ke Qatar dari zona keras seperti Amerika Selatan.

Kabar baiknya Alfaro tidak akan menghadapi Senegal yang utuh kekuatannya setelah andalan mereka, Sadio Mane, tak bisa ikut ke Qatar karena cedera.

Senegal memang kalah 0-2 dari Belanda, tetapi permainan mereka jauh dari kata buruk. Dan mereka membuktikan premis ini dalam laga berikutnya melawan tuan rumah Qatar yang mereka gebuk 3-0.

Kini, Senegal menempati posisi ketiga dalam klasemen Grup A dengan tiga poin atau berselisih satu poin saja dari Belanda Ekuador yang sama-sama mengumpulkan empat poin.

Dengan poin sebanyak itu, Senegal wajib menang karena hasil lainnya akan membuat mereka terusir dari turnamen ini. Mereka hanya butuh kekompakan dan oportunistis di depan gawang lawan seperti sudah mereka perlihatkan sewaktu melawan Qatar.

"Konsentrasi kami harus lebih baik," kata pelatih Senegal Aliou Cisse seperti dilaporkan Reuters. "Kami harus menang agar mendapatkan kesempatan lolos ke 16 besar."

Salah satu dari tiga negara Afrika yang mencapai perempat final Piala Dunia itu mengetahui pasti bahwa kemenangan atas Ekuador akan membuat mereka menebus nestapa turnamen terakhir di Rusia di mana mereka tersingkir karena masalah disiplin.

Prediksi sebelas pemain pertama

Ekuador (3-4-3): Hernan Galindez; Jackson Porozo, Felix Torres, Pierro Hincapie; Angelo Preciado, Jehgson Sebaz Mendez, Moises Caicedo, Pervis Estupinan; Gonzelo Plata, Jeremy Sarmiento; Michael Estrada

Senegal (4-4-2): Edouard Mendy; Youssouf Sabaly, Kalidou Koulibaly, Abdou Diallo, Ismail Jakobs; Ismaila Sarr, Nampalys Mendy, Idrissa Gueye, Krepin Diatta; Boulaye Dia, Famara Diedhiou

Statistik penting kedua tim

Ekuador dan Senegal pernah satu kali bertemu dalam laga persahabatan pra Piala Dunia 2002 yang dimenangi Senegal 1-0.

Senegal harus menang untuk memastikan tempat 16 besar atau seri dengan catatan Belanda kalah melawan Qatar dengan selisih dua gol atau lebih.

Ekuador cukup menahan seri Senegal agar lolos ke 16 besar.

Enam gol Ekuador dalam dua Piala Dunia terakhirnya, yakni 2014 dan 2022, dicetak oleh Enner Valencia. Valencia sama-sama mencetak tiga gol dalam dua edisi itu.

Ekuador memainkan Piala Dunia keempatnya dan dalam mengisi mengulang pencapaian Piala Dunia 2006 di Jerman mencapai 16 besar.

Senegal mencapai perempat final Piala Dunia dalam debutnya pada 2002 tetapi tersingkir pada babak penyisihan grup edisi 2018 karena poin fair play.

Senegal sudah dua kali melawan tim Amerika Selatan dalam Piala Dunia, yakni Uruguay pada 2002 dan Kolombia pada 2018. Sebaliknya Ekuador belum pernah menghadapi tim Afrika dalam Piala Dunia.