JAKARTA - Petinju Amerika Serikat, Deontay Wilder mengalahkan Robert Helenius di Barclays Center, New York City, Minggu 16 Oktober siang WIB. Dia menang knockout atas lawannya itu.
Wilder tampil luar biasa. Dia menganvaskan Helenius di ronde pertama dengan pukulan kanannya.
Tinju Wilder diterima dengan telak oleh Helenius dan membuatnya roboh saat ronde berjalan 2 menit 57 detik. Bahkan, kabarnya, Helenius pingsan akibat pukulan itu.
Pada sesi konferensi pers, Wilder menangis. Bukan tangis bahagia, melainkan tangis kesedihan.
Dia merasa khawatir dengan kondisi Helenius seusai pertandingan itu. Maklum, keduanya cukup dekat karena Helenius merupakan mantan rekan latih tandingnya.
Wilder khawatir lawannya itu akan bernasib sama seperti mantan petinju Amerika Prichard Colon. Dia menderita kerusakan otak akibat bertarung di atas ring.
"Kita telah melihat apa yang terjadi, lihat Colon. Bagaimana dia mendapat pukulan, Richard Collon, benar. Pria itu bukannya tidak punya anak. Kalian semua tidak mengerti apa yang kami lalui, kawan," ujar Wilder, seperti dikutip The Sun.
BACA JUGA:
Colon yang sekarang berusia 30 tahun, menderita cedera yang mengubah hidupnya. Cedera itu didapat saat menelan kekalahan dari Terrel Williams pada tahun 2015.
Mantan petinju kelas menengah-ringan itu menerima pukulan bertubi-tubi selama pertarungan. Hal itu membuatnya kini lumpuh.
"Dia masuk ring untuk mendukung keluarganya, tetapi sekarang, keluarganya harus merawatnya selama sisa hidupnya," kata Wilder.
Wilder kemudian menyuarakan keprihatinannya untuk Helenius. Dia khawatir dia akan bernasib sama seperti Colon.
“Kami tidak tahu apakah Robert akan sama setelah ini. Saya hebat dalam pekerjaan saya, tetapi saya tidak bermaksud menjauhkan orang dari gaya hidup yang mereka jalani," tuturnya.
"Saya hanya berusaha menghidupi keluarga saya juga," lanjut petinju yang menderita kekalahan KO brutal dari Tyson Fury dalam pertarungan trilogi yang melelahkan.