Terpaksa Pensiun Dini karena Masalah Jantung, Pemain Premier League Tulis Pernyataan Menyentuh
Pemain Brighton and Hove Albion, Enock Mwepu. (Foto: Brighton and Hove Albion/Paul Hazlewood)

Bagikan:

JAKARTA - Pemain Brighton Enock Mwepu terpaksa pensiun dari sepak bola di usianya yang baru menginjak 24 tahun. Ini setelah diketahui kondisi jantung Mwepu tidak baik-baik saja yang berpotensi fatal.

Pemain Zambia itu jatuh sakit selama jeda internasional belum lama ini. Dia kemudian melakoni tes kesehatan lanjutan.

Hasil tes mengidentifikasi kondisi jantungnya nya dan memaksa sang pemain untuk gantung sepatu dini.

Pemain Premier League itu diberi tahu bahwa bermain terus akan membuatnya berisiko terkena serangan jantung.

Mwepu kemudian mengumumkan pengunduran dirinya. Dia menuliskan pernyataan menyentuh yang membuat penggemar Brighton bisa meneteskan air mata.

"Seorang anak laki-laki dari kota kecil Zambia bernama Chambishi memiliki beberapa berita untuk dibagikan. Dia berdiri kuat untuk mengejar mimpinya bermain sepak bola di level tertinggi, dan dengan rahmat Tuhan dia mewujudkan mimpinya dengan mencapai Premier League," demikian awal tulisan dari Mwepu, seperti dikutip The Sun.

"Namun beberapa mimpi berakhir, jadi dengan sedih saya mengumumkan perlunya gantung sepatu karena saran medis yang saya terima. Namun ini bukan akhir dari keterlibatan saya dengan sepak bola, saya berencana untuk tetap terlibat dalam beberapa kapasitas lainnya."

"Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk berterima kasih kepada semua orang yang mendukung saya dalam perjalanan sepak bola saya, termasuk istri dan keluarga saya, agen saya 12MAN, FA Zambia, klub saya sebelumnya, rekan satu tim dan pelatih, dan khususnya semua orang di Brighton & Hove Albion," lanjutnya.

Mwepu tiba di Amex dari Red Bull Salzburg dengan rekor klub pada tahun 2021. Dia tampil mengesankan selama musim debutnya di South Coast, dan tampil dalam enam pertandingan pembukaan mereka musim ini.

Di tengah berita mengejutkan, bos Brighton Roberto De Zerbi mengatakan, "Saya sangat menyesal untuk Enock. Sebelum saya tiba, saya melihat semua skuat, dan dia adalah pemain yang membuat saya sangat bersemangat dan tidak sabar untuk bekerja sama. Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk membantunya."