Gas Air Mata Kembali Telan Korban, 1 Orang Meninggal Akibat Serangan Jantung di Tengah Kepanikan
Ilustrasi gas air mata. (Foto: Pexels/@Rubenstein Rebello)

Bagikan:

JAKARTA - Insiden dalam sepak bola yang menelan korban jiwa kembali terjadi. Kali ini di Liga Argentina sat laga Gimnasia La Plata vs Boca Juniors di Stadion Juan Carmelo Zerillo, Jumat 7 Oktober.

Satu orang meninggal dunia karena serangan jantung saat para penonton panik menghindari gas air mata.

Dikutip dari ESPN, pertandingan Gimnasia vs Boca Juniors dihentikan wasit Hernan Mastrangelo pada menit kesembilan. Situasi terjadi karena gas air mata yang ditembakkan polisi di luar stadion justru masuk ke area pertandingan karena terbawa angin.

Kondisi itu membuat ribuan penonton, pemain kedua tim, hingga ofisial pertandingan mengalami sakit di bagian mata dan sesak napas. Ribuan suporter kemudian dilanda panik dan berusaha meninggalkan tribune sesegera mungkin dengan memasuki area lapangan.

Kepanikan yang terjadi akibat gas air mata itu membuat satu orang meninggal karena alami serangan jantung. Kepala Keamanan Provinsi Buenos Aires, Sergio Berni membenarkan hal ini.

"Sayangnya ada satu orang meninggal. Dia meninggal karena serangan jantung saat kericuhan terjadi, ia tutup usia ketika ingin dipindahkan ke rumah sakit," ujar Berni dikutip dari ESPN.

Gas air mata ditembakan di luar stadion karena adanya bentrok antara suporter Gimnasia dengan polisi. Ribuan suporter Gimnasia yang tidak memiliki tiket berusaha masuk ke stadion untuk menyaksikan laga melawan Boca.

Polisi yang kalah jumlah memutuskan untuk melepaskan tembakan peluru karet dan gas air mata. Gas air mata yang terbawa angin ke dalam stadion tersebutlah yang menimbulkan kekacauan di laga Gimnasia vs Boca.

“Anak saya yang masih 2 tahun tidak bisa bernapas. Kami semua pasrah dan khawatir terhadap orang-orang di tribune. Ini gila. Kami menjalani pertandingan sepak bola biasa, dan semua berubah menjadi seperti ini, merasakan orang terdekat kami hampir mati," ujar pemain Gimnasia, Leonardo Morales.

Pada laga itu sejatinya tidak ada suporter Boca Juniors yang hadir. Pasalnya, Pemerintah Buenos Aires telah melarang suporter tamu hadir di setiap laga tandang sejak 2013 karena sering terjadi bentrok.

Insiden penembakan gas air mata ini terjadi kurang dari seminggu pasca kejadian di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan 131 orang yang juga disebabkan kepanikan akibat gas air mata.