Piala Dunia Panjat Tebing Digelar di Jakarta, Atlet Indonesia Ditarget Berjaya di Kandang Sendiri
Ketua Umum FPTI Yenny Wahid. (Foto via Antara/Abdu Faisal)

Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 42 atlet Indonesia akan turun di ajang Piala Dunia Panjat Tebing yang digelar di Jakarta. Tentunya para atlet Merah Putih diharapkan bisa mendulang prestasi di rumah sendiri.

Piala Dunia Panjat Terbing rencananya dihelat di di Lot 16-17 SCBD, Jakarta pada 24-26 September.

Dari total 42 atlet, 22 di antaranya bakal turun di nomor speed. Sementara 20 atlet lainnya akan bersaing di nomor lead.

Ketua Umum FPTI Yenny Wahid berharap Indonesia mampu menjadi raja di rumah sendiri mengingat atlet-atlet Merah Putih sebelumnya tampil menjanjikan di berbagai turnamen internasional.

Misalnya saja pada 2021, kata Yenny, atlet nasional panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo, mencetak rekor dunia saat berlomba di IFSC Boulder World Cup 2021 di Kota Salt Lake, Amerika Serikat, 29 Mei 2021).

Veddriq mencetak rekor tersebut pada babak final, ketika bersaing dengan sesama atlet panjat tebing Indonesia, Kiromal Katibin. Pada babak final, Veddriq Leonardo mencatatkan waktu 5,208 detik dan dinobatkan sebagai juara kategori men's speed pada IFSC Boulder World Cup 2021.

Kemudian pada tahun ini, Kiromal Katibin mempertajam rekor dunia atas namanya sendiri saat berlaga pada kompetisi internasional, IFSC World Cup 2022 di Chamonix, Prancis, Juli lalu, dengan torehan waktu 5,00 detik.

Lalu di ajang The World Games di Birmingham, AS, 7-17 Juli, Indonesia menyapu bersih emas dan perak pada kategori men’s speed.

Yenny mengajak seluruh masyarakat untuk hadir dan menyaksikan ajang bergensi turnamen panjat tebing dunia ini sembari memberikan dukungan maksimal untuk atlet Indonesia yang akan berjuang.

Kehadiran pendukung, lanjut Yenny, akan menjadi tambahan tenaga untuk para atlet agar mampu memberikan hasil terbaik untuk Indonesia.

"Dapat disaksikan secara gratis, tinggal datang. Namun jangan lupa sudah vaksin boster dan mengikuti standar pencegahan dan penularan COVID-19," pungkas Yenny.