Cara Mengatur Napas Saat Lari, Aplikasikan Biar Nggak Gampang "Ngos-Ngosan"
Ilustrasi olahraga lari (TheOtherKev/Pixabay)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Lari adalah olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, terlebih jika dijalankan secara rutin. Kendati terkesan sederhana, lari laun bisa menjaga kesehatan jantung. Hanya saja, beberapa orang enggan melakukan olahraga ini karena membuat mereka ngos-ngosan. Padahal, ada cara mengatur napas saat lari yang mudah dipraktikkan.

Cara Mengatur Napas Saat Lari

Aktivitas berlari santai akan memacu jantung, paru-paru dan pembuluh darah untuk mengalirkan oksigen melalui aliran darah ke seluruh sel dan jaringan tubuh. Kondisi ini membuat seseorang berpapas lebih berat.

Akan tetapi, kondisi tersebut bisa diatasi dengan mempraktikkan cara mengatur napas saat lari.

Dihimpun VOI dari berbagai sumber, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan agar tidak kehabisan napas saat lari.

  1. Lakukan Pemanasan Selama 20 Menit

Sebelum berlari, setidaknya lakukan pemanasan selama 20 menit atau hingga tubuh memanas/berkeringat. Pemanasan berfungsi mempersiapkan tubuh sebelum melakukan olahraga. Selain itu, latihan pemanasan juga meningkatkan denyut jantung dan laju pernapasan.

  1. Gunakan Teknik Pernapasan Perut

Teknik pernapasan perut bisa membuat Anda tidak sesak dan cepat kehabisan napas saat berlari.

Pernapasan perut biasanya dipakai sebagai tekni pernapasan saat lari. Ketika mengaplikasikan teknik ini, perut Anda akan bergerak naik-turun.

Anda bisa menyentuh bagian perut untuk merasakan pergerakan perit tersebut. Apabil perut Anda bergerak naik turun, maka Anda telak mempraktikkan teknik pernapasan perut.

  1. Berlari di dalam Ruangan

Berlari di dalam ruangan mempunyai manfaat yang sama baiknya dengan berlari di luar ruangan. Cara ini bisa Anda praktikkan jika takut tidak mendapat pertolongan saat kehabisan napas saat latihan.

  1. Gabungkan Berjalan dan Berlari

Jangan memaksakan diri ketika Anda sudah ngos-ngosa. Beristirahatlah dengan berjalan sejenak agar stamina kembali pulih. Dengan demikian, napas Anda akan semakin baik.

Lari santai
Ilustrasi. (Freepik/Lifelememory)

Buatlah jadwal interval untuk berjalan laun/santai sebelum Anda terengah-engah, misalnya dengan mengatur waktu interval berlari selama 5 menit dan berjalan selama 1 menit.

  1. Cek Postur dan Gerakan Tubuh

Postur tubuh yang ideal bisa membuat Anda bernapas lebih efisien, karena tidak ada tekanan berlebih pada diafragma.

Berlari dengan langkah panjang bisa membuat Anda melangkah lebih jauh dengan usaha minimal. Selain itu, berlaru dengan langkah yang panjang juga dapat mengirangi tuntutan yang berkaitan dengan sistem kadiovaskular.

  1. Bernapas Lewat Mulut

Hal lain yang bisa Anda lakukan agar tidak ngos-ngosan adalah dengan bernapas melalui mulut.

Kendati bernapas dengan hidung bisa mengontrol aliran udara, ketika berlari, tubuh akan menuntut asupan oksigen yang lebih besar dari volume oksigen yang disalurkan melalui hidung.

Dengan demikian, bernapas lewat mulut adalah solusi terbaik untuk mencegah kehabisan napas saat berlari.

Seperti yang sudah disinggung di atas, hiruplah napas dalam-dalam dan jangan tergesa-gesa. Ambil napas yang panjang dan stabil.

  1. Lari dengan Kecepatan Tetap

Berlari dengan kecepatan tetap akan membuat Anda lebih mudah dala mengatur napas. Sebaluknya, Anda akan cepat ngos-ngosan jika berlari dengan intensitas tinggi.

Jika Anda berolahraga untuk menurunkan berat badan, jangan terlalu bersemangat untuk lari sekencang-kencangnya. Cobalah lari atau jalan pada kecepatan yang dapat membuat Anda mampu bernapas lebih mudah.

Demikianlah cara mengatur napas saat lari supaya nggak gampang kehabisan napas. Selamat mencoba!