Cara Mengatur Nafas saat Lari Maraton agar Tidak Tersenggal-senggal dan Sesak
Cara mengatur nafas saat lari maraton (Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Pelari maraton dituntut untuk memiliki stamina kuat dan pernafasan yang baik karena harus menempuh jarak jauh. Cabang olahraga lari ini memiliki jarak tempuh sejauh 42.195 meter serta melintasi trek yang bervariasi dan menantang. Oleh karena itu Anda harus tahu cara atur nafas saat lari maraton. 

Kunci utama dari olahraga lari bukan hanya daya tahan tubuh, namun juga teknik pernafasan yang benar. Pernafasan merupakan hal yang sangat penting bagi pelari untuk menjaga stabilitas tubuh. Tanpa teknik pernapasan yang baik maka pelari akan mudah terengah-engah hingga kehilangan konsentrasi sebelum mencapai garis finis. Lantas bagaimana cara atur nafas saat lari maraton?

Cara Mengatur Nafas saat Lari Maraton

Banyak pelari pemula yang ngos-ngosan hingga nafas terasa sesak saat berlari. Kondisi ini terjadi biasanya karena pelari belum tahu teknik pernapasan yang tepat saat berlari. Untuk menjaga pernapasan tetap optimal dan stabil, berikut ini teknik yang perlu Anda terapkan.

Mengatur Kecepatan Lari

Salah satu langkah yang perlu dilakukan agar pernapasan tetap stabil saat lari adalah dengan mengatur kecepatan lari. Kondisi sesak nafas atau ngos-ngosan saat lari dapat dipengaruhi karena gerakan lari yang tidak teratur. 

Seringkali pelari pemula tidak bisa menjaga kecepatan larinya secara stabil. Mereka berlari dengan kencang dan terkadang pelan tanpa teratur. Pastikan saat melakukan lari maraton Anda mengatur kecepatan lari dengan stabil. Apabila stamina dan pernapasan masih sanggup, Anda bisa meningkatkan kecepatan lari. 

Memulai dengan Pernafasan Mulut

Langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah menggunakan pernapasan mulut. Banyak orang menyarankan untuk melakukan pernafasan hidung saat berlari. Padahal saat berlari, tubuh akan mengambil oksigen lebih banyak yang masuk melalui hidung sehingga sirkulasinya tidak memungkinkan.

Oleh karena itu, dengan memulai pernapasan mulut maka Anda bisa menghindari sesak napas atau tersenggal-senggal di tengah lari. Anda bisa menghirup udara sekuatnya dan sedalam-dalamnya secara perlahan agar pola pernafasan tetap stabil dan bisa berlari dengan  maksimal.

Jaga Postur dan Gerakan Lari

Pelari juga perlu menjaga postur tubuh dan gerakan larinya agar tetap bisa melakukan pernapasan secara stabil. Dalam olahraga lari, terdapat gerakan dan postur tubuh yang tepat untuk menunjang stamina dan kecepatan lari. 

Menjaga postur tubuh dan gerakan yang benar akan berdampak baik pada pola pernafasan. Atur bahu dalam posisi rileks dan lurus, serta tidak membungkuk agar pernafasan lebih mudah. Anda juga bisa mengambil langkah lebih panjang saat berlari agar bisa mendapatkan hasil maksimal. Selalu ikuti langkah beriringan dengan irama nafas agar tidak terengah-engah.

Atur Ritme Nafas

Pelari juga harus bisa mengatur ritme nafas untuk bisa mengontrol sistem pernafasan saat berlari. Ritme nafas harus diatur sesuai gerakan lari dan medan yang dilalui agar pernafasan bisa terjaga atau stabil. Selain itu, langkah ini juga bermanfaat dalam mengurangi stres pada tubuh.

Demikianlah cara mengatur nafas saat lari maraton yang bisa Anda terapkan agar tidak ngos-ngosan dan terasa sesak. Teknik pernafasan yang benar menjadi kunci untuk bisa berlari secara maksimal mencapai garis finish. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.