Bagikan:

JAKARTA — Rookie sepak bola Amerika Matt Araiza dilepas oleh klubnya Buffalo Bills setelah menghadapi dituduh melakukan pemerkosaan dalam gugatan perdata.

Gugatan yang diajukan dua hari lalu itu menuduh pemain berusia 22 tahun tersebut bersama dua mantan rekan setimnya di Negara Bagian San Diego memperkosa anak di bawah umur.

Ketiganya dituduh melakukan pemerkosaan, kekerasan gender dan pemenjaraan palsu. Insiden ini terjadi Oktober lalu di sebuah pesta Halloween, tetapi Araiza telah menyangkal tuduhan tersebut.

Manajer Umum Buffalo Bills Brandon Beane telah mengonfirmasi pelepasan yang mereka lakukan. Itu merupakan langkah terbaik membiarkan Araiza membereskan masalah yang menjeratnya.

"Ini lebih besar dari sepak bola. Mari kita mundur selangkah dan [biarkan Araiza] menangani ini. Itu yang menurut kami paling penting," kata Manajer Umum Tim Bills Brandon Beane, dilansir Daily Star, Selasa.

Araiza direkrut oleh Bills di babak keenam draft NFL 2022 menyusul penampilan luar biasa untuk Universitas Negeri San Diego. Saat itu ia berstatus pemain terbaik perguruan tinggi di negara itu.

Bills mengatakan mereka tidak mengetahui tuduhan itu sebelum menandatanganinya. Ia didatangkan untuk memperkuat tim pada musim 2022 setelah Bills melepas Matt Haack pada Senin lalu.

"Budaya kami di Buffalo lebih penting daripada memenangkan pertandingan sepak bola. Pada akhirnya kami pikir itu yang terbaik untuk semua orang. Ini adalah situasi yang sangat serius dengan sifat tuduhan yang serius dan kami tidak memiliki sarana untuk menyatukan semua fakta," ujar Beane.

Araiza sendiri telah membantah keras tuduhan tersebut dan merilis pernyataan saat pertandingan pramusim Jumat melawan Carolina Panthers. Dia tidak berada di pinggir lapangan selama pertandingan atau di ruang ganti.

"Fakta kejadian tidak seperti yang digambarkan dalam gugatan atau di media. Saya berharap untuk segera meluruskan catatan ini," demikian pernyataan Araiza.

Pengacara Araiza, Kerry Armstrong, mengakui bahwa kliennya berbicara dengan gadis itu di pesta tersebut, tetapi menyebut tuduhan pemerkosaan itu tidak benar.

"Saya yakin dia sangat marah dan kecewa karena kariernya dengan Bills berakhir bukan karena dia bermain buruk, tetapi karena tuduhan palsu yang ditujukan kepadanya oleh seorang wanita muda dan pengacaranya," kata Armstrong.