JAKARTA — Manajer Chelsea Thomas Tuchel merasa menjadi juru taktik paling bahagia usai hampir adu jotos dengan Antonio Conte di ujung laga Chelsea kontra Tottenham Hotspur.
Chelsea menjamu Spurs di pekan kedua Liga Premier Inggris di Stamford Bridge, London, pada Minggu, 14 Agustus malam WIB. Tuan rumah tampil mendominasi laga yang berakhir dengan skor 2-2 itu.
"Saya manajer paling bahagia. Kami mendominasi [pertandingan] selama 90 menit. Itu adalah penampilan terbaik. Saya minta maaf untuk para pemain saya," kata pria asal Jerman itu dilansir dari The Sun.
Laga di mana The Blues berhasil memimpin dua kali itu, berjalan sangat panas. Tensi laga semakin diperkeruh keputusan-keputusan kontroversial dari wasit Anthony Taylor yang memimpin pertandingan.
Wasit berusia 43 tahun itu membuat sejumlah keputusan yang dianggap merugikan tim tuan rumah. Terutama di momen-momen menjelang Spurs mencetak gol-gol penyama kedudukan.
Taylor tidak memberikan pelanggaran saat Rodrigo Bentancur menekel dan menjatuhkan Kai Havertz sebelum Tottenham menyamakan skor menjadi 1-1 melalui Pierre-Emile Hojbjerg di menit ke-68.
Keputusan yang nyaris sama untuk gol kedua tim tamu yang dicetak Harry Kane di menit ke-90+6'. Gol itu terjadi didahului insiden Romero menjambak rambut Marc Cucurella, tapi Taylor membiarkannya.
"Sejak kapan kamu bisa menarik rambut [pemain] di lapangan sepak bola? Mereka memeriksanya, dan mereka tidak melakukan apa-apa," kata mantan bos Paris Saint-Germain itu.
Laga antara Spurs dan Chelsea mulai memanas saat gol balasan yang dicetak Højbjerg. Conte merayakan gol itu hingga ke depan bangku cadangan Chelsea yang membuat Tuchel geram.
Tuchel kemudian membalas tindakan Conte saat merayakan gol kedua The Blues dengan berselebrasi melewati bangku cadangan Spurs. Conte cuma terlihat menunduk pada kesempatan itu.
Drama mereka kemudian memuncak di ujung laga setelah gol Kane sebelum peluit menandai laga rampung. Tuchel kesal karena Conte tidak mau menatapnya saat ia menyalami.
Sikap Conte ini membuat Tuchel kian kesal dan tidak mau melepas tangan pelatih Italia itu. Akibatnya, keduanya pun perang mulut dan nyaris adu jotos sebelum dilerai staff masing-masing.
Aksi keduanya pun diganjar kartu merah oleh sang pengadil lapangan.