JAKARTA - Mantan pemain Manchester United Wayne Rooney memutuskan untuk mundur dari posisi pelatih kepala Derby County setelah klub tersebut terdegradasi ke kasta ketiga sepak bola Inggris pada musim lalu.
Dikutip dari Sky Sports, Sabtu 25 Juni, Rooney mengatakan Derby County saat ini membutuhkan energi yang baru agar bisa membawa klub kembali ke tingkat tertinggi, meski saat ini masih belum ada kejelasan soal kepemilikan klub.
"Secara pribadi, saya merasa klub sekarang perlu dipimpin oleh seseorang dengan energi segar dan tidak terpengaruh oleh peristiwa yang telah terjadi selama delapan belas bulan terakhir," terang Rooney.
Meski begitu, Rooney mengatakan dirinya akan terus memantau perkembangan dari Derby County selanjutnya, meski saat ini statusnya sudah tidak menjadi pelatih dari The Rams.
Dia mengatakan, pihak klub berusaha untuk mengubah keputusannya ini, namun kemauannya sudah bulat dan berharap Derby County mendapatkan kesuksesan di masa depan.
"Hari ini saya bertemu dengan administrator untuk memberi tahu mereka tentang keputusan saya bahwa sudah waktunya bagi saya untuk meninggalkan klub. Ini keadilan bagi mereka, mereka berusaha sangat keras untuk mengubah keputusan saya tetapi pikiran saya sudah bulat," ungkap Rooney.
BACA JUGA:
"Waktu saya di klub telah menjadi rollercoaster emosi, baik pasang surut, tetapi saya harus mengatakan bahwa saya menikmati tantangannya," sambungnya.
"Akhirnya, saya menyadari bahwa klub masih memiliki pihak-pihak yang berkepentingan yang ingin mengambil alih jalannya klub. Kepada mereka saya katakan ini, Derby County adalah klub hebat dengan sejarah hebat dan penggemar hebat. Saya berharap yang terbaik untuk Anda semua. dan banyak kesuksesan untuk masa depan," katanya.
Wayne Rooney tercatat sebagai pelatih caretaker dari Derby County pada 15 November 2020 dan menjadi pelatih permanen pada 15 Januari 2021 serta telah menangani klub sebanyak 84 pertandingan.
Pada musim lalu, Derby County harus terdegradasi ke League One dari Divisi Championship karena menduduki peringkat 23 dengan 34 poin dari 46 pertandingan, setelah dikurangi 12 poin karena masalah adminstrasi, ditambah pengurangan 9 poin karena masalah finansial.