JAKARTA - Wayne Rooney resmi menjadi Manajer Plymouth Argyle dengan kontrak tiga tahun. Legenda Manchester United itu akhirnya kembali ke kursi kemudi klub setelah menganggur sejak Januari 2024.
Sebelumnya, Rooney menukangi Birmingham City pada Oktober 2023. Namun, setelah cuma menang dua kali dari 15 laga, dia dipecat.
Tugasnya selama 83 hari di St Andrews membuat nasib klub kian terpuruk dan ujungnya terdegradasi di akhir musim dari Championship ke League One (level ketiga liga Inggris).
Ketika Rooney tiba di Birmingham, mereka duduk di posisi keenam Championship 2023/2024. Hanya saja, hasil buruknya sepanjang kepemimpinannya membuat klub turun ke posisi ke-22.
BACA JUGA:
Sekarang, Rooney dipercaya menukangi klub Championship lain untuk musim depan atau 2024/2025.
"Mengambil peran ini di Plymouth Argyle terasa seperti langkah sempurna berikutnya dalam karier saya."
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada dewan klub atas kepercayaan yang telah mereka tunjukkan kepada saya."
"Ini adalah kesempatan untuk menjadi bagian dari proyek yang menarik. Saya berharap dapat membantu membangun skuad pemain untuk memainkan sepak bola yang luas dan untuk menghibur."
"Saya telah merasakan secara langsung betapa berbakatnya pemain yang ada di sini dan atmosfer yang luar biasa di Home Park."
"Klub sedang dalam perjalanan jangka panjang yang menarik, dengan rencana progresif. Saya bersyukur atas kesempatan untuk menjadi bagian darinya."
"Saya tidak sabar menunggu musim Championship dimulai pada Agustus 2024," ujar Rooney dalam keterangan klub.
Plymouth membawa Rooney untuk menggantikan manajer sebelumnya, Ian Foster. Direktur Sepak Bola Plymouth, Neil Dewsnip, menganggap manajer 38 tahun itu sebagai sosok pas.
Dia pernah bekerja sama dengan Rooney saat menjadi pelatih di akademi Everton.
Sementara itu, karier manajerial Rooney memang terbilang masih pendek. Dia memulai tampil sebagai manajer pada 2020 bersama Derby County (2020-2022). Kemudian dia pindah ke klub Major League Soccer (MLS), D.C United.
Menariknya, sebelum menukangi kedua klub itu, Rooney sempat bermain bagi kedua klub tersebut di akhir kariernya.
Kariernya sebagai manajer jauh dari kata mentereng. Dia gagal membawa D.C United ke final playoff MLS dan akhirnya memilih pergi dengan persetujuan bersama.
Beda hal ketika di Derby County. Debutnya sebagai manajer harus dihadapkan kepada masalah kepemilikan dan pelanggaran keuangan yang menyebabkan pengurangan beberapa poin.
Terlepas dari itu, Rooney sangat sukses sebagai pemain. Dia memenangi lima gelar Liga Inggris, lima piala domestik, dan Liga Champions bersama Manchester United.