JAKARTA – Mantan pebulu tangkis Taufik Hidayat mengkritik sektor tunggal putri Indonesia. Ia menilai nomor tersebut saat ini masih di bawah, belum mencapai level menengah.
Prestasi tunggal putri Indonesia belakangan terus menjadi sorotan. Terlebih dalam ajang Indonesia Masters dan Indonesia Open 2022 nomor tersebut tidak bisa berbuat banyak.
”Untuk ganda putri memang sekarang yang menonjol Apriyani Rahayu dan sebelumnya dengan Greysia Polii. Itu tidak instan prosesnya,” ujar Taufik.
Di Indonesia Masters tahun ini Indonesia mengandalkan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani yang masuk undian utama dari jalur kualifikasi.
Sayang, langkah kedua wakil itu di ajang Super 500 itu tidak jauh. Putri langsung kandas di babak pertama, sedangkan Gregoria menyerah di babak kedua.
Kemudian di Indonesia Open, Gregoria yang menjadi satu-satunya wakil Indonesia, harus pulang lebih awal. Ia kalah dari wakil Thailand Phittayaporn Chaiwan di babak pertama.
BACA JUGA:
Kegagalan-kegagalan itu menunjukkan tunggal putri Indonesia saat ini belum bisa mencapai level-level pendahulunya seperti era emasnya Susy Susanti.
”Untuk tunggal putri memang belum bisa menyentuh level menengah apalagi ke atas. Banyak kayaknya kalau evaluasi, gak akan habis,” ujar peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 tersebut.
Saat ini Gregoria masih menjadi satu-satu tunggal putri terbaik Indonesia di ranking BWF. Juara dunia junior 2017 itu saat ini menempati peringkat ke-30 dunia.