Viral Kasus Yeremia Rambitan, Sekjen PBSI: Dia Menyesal, Sanksi Sosial Jauh Lebih Dahsyat
Sekjen PBSI, Muhammad Fadil Imran, mengomentari kasus Yeremia Erich Rambitan. (Foto: Ulfa Gusti/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PBSI Muhammad Fadil Imran menanggapi kasus dugaan pelecehan verbal yang dilakukan atlet Yeremia Erich Rambitan saat hendak pulang dari ajang SEA Games 2021 Hanoi, Vietnam.

Fadil Imran mengatakan, Yeremia telah menyampaikan permintaan maaf dan mengaku menyesal atas perbuatannya itu. Dia menambahkan, Yeremia menghubunginya secara langsung dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Melihat sikap Yeremia, Imran memberikan apresiasi positif atas keberanian sang pebulu tangkis yang mau mengakui kesalahan.

"Yere sudah minta maaf. Yere ini sudah minta maaf dan keberaniannya itu luar biasa. Sanksi sosial jauh lebih dahsyat," ujar pria yang juga menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya tersebut.

"Yere sudah telepon saya sambil menyesal, dia bilang menyesal dan tidak akan mengulanginya lagi," lanjutnya saat ditemui usai konferensi pers Indonesia Open 2022 di Jakarta, Rabu 25 Mei siang.

Imran mengatakan, sejatinya Yeremia tak bermaksud serius. Namun saat melakukan siaran langsung di sosial media, candaan sang pemain sudah kelewat batas.

"Di TikTok ini kan memang maksudnya mungkin bercanda, tapi persepsi orang berbeda. Nanti kalau Anda kenal profil seorang Yere akan lebih tahu, dia memang suka bercanda," jelas Imran menegaskan.

Dalam video yang beredar dan kemudian viral, nampak Yeremia mengucapkan kalimat, "I love you, i want f***you." Ucapan tersebut dilakukannya di dalam bus dalam perjalanan menuju bandara ketika pulang ke Tanah Air.

Ucapan itu disebut-seebut dilontarkan Yeremia kepada relawan SEA Games 2021. Tak pelak, aksi ini menuai kecaman dari publik.

Netizen pun merasa geram dengan Yeremia yang semestinya bisa menjaga sikap. Apalagi ketika kejadian itu berlangsung, Yeremia tengah menggunakan jaket kontingen Indonesia dengan lambang Garuda di dada.