Darius Sinathrya Dianggap Kampanyekan LGBT Saat Kapteni Selebritis FC di Peresmian Banten International Stadium, Netizen: <i>Maksudne Ape Neh, Sehat Bro</i>?
Darius Sinathrya tampak menggunakan ban kapten berwana pelangi (Instagram.con/@asean.football)

Bagikan:

JAKARTA - Kapten tim sepak bola Selebritis FC, Darius Sinathrya menjadi perbincangan netizen terkait penampilannya dalam peresmian Banten International Stadium (BIS), Senin 9 Mei lalu.

Dalam video singkat yang beredar kembali baru-baru ini, suami Donna Agnesia ini yang jadi kapten timnya nampak menggunakan ban berwarna pelangi.

Sontak, hal ini jadi perdebatan netizen yang menyebut bahwa Darius mendukung gerakan LGBT yang dilambangkan dengan warna pelangi.

Seiring dengan beredarnya video ini, netizen juga ramai memberondong unggahan tersebut dengan komentar agar Darius bisa menjelaskan maksud di balik keputusannya mengenakan ban pelangi.

“bang @darius_sinathrya sengaja apa gimana itu ya bang?” tanya netizen dengan akun @dani*****r soal ban pelangi di lengan Darius.

“Maksudne ape neh @darius_sinathrya sehat bro?” ujar akun @eka*****ta.

Selain itu, netizen juga ramai menyatakan penolakan terhadap apa yang dilakukan Darius. Mereka menyayangkan bahwa sosok publik figur sekelas dia bisa dengan bangga menunjukan dukungan terhadap LGBT.

Soal penggunaan ban kapten pelangi yang melambangkan LGBT, sebelumnya Mochamad Iriawan selaku Ketua Umum PSSI dengan tegas menyatakan penolakan.

Hal itu diungkap Iwan Bule saat timnas Indonesia berlaga di Piala AFF 2020 pada Desember lalu, di mana saat itu penyelenggara menyediakan ban pelangi untuk setiap tim. Namun, hal itu ditolak Indonesia dan sejumlah negara lain sebagai bentuk ketegasan dan netralitas.

"(Timnas Indonesia) tidak akan pakai. Saya telpon nanti ke Indra Sjafri. Kami putuskan tidak akan pakai dan akan hubungi ke sana. Kalau negara lain silakan, kan budayanya beda," tegasnya.

Tim VOI telah menghubungi Darius soal keputusannya menggunakan ban kapten pelangi. Namun, hingga berita ini diturunkan, yang bersangkutan enggan memberi jawaban.