Bagikan:

JAKARTA - Atlet marathon peraih medali emas SEA Games 2021 Odekta Naibaho memberikan kritikan keras kepada Ketua Umum PB PASI, Luhut Binsar Pandjaitan, dan jajarannya. 

Pencapaian atletik di SEA Games 2022 ibarat panggang jauh dari api. Cabor ini baru mendapat dua medali emas dari target delapan emas yang dicanangkan.

Satu medali emas lain yang didapat atlet adalah tolak peluru. Di nomor ini atlet Eki Ekawati Febri keluar sebagai yang terbaik mengulang pencapaiannya di SEA Games 2017 Malaysia.

Odekta menilai kinerja ketua umum tidak maksimal. Apa yang dijalankan saat ini dianggap sangat kontras dengan ketua umum sebelumnya, almarhum Bob Hasan.

"Saya ingin menyampaikan bahwa jangan hanya peduli ketika kami berhasil, tetapi ketika gagal dibuang. Tolong untuk pengurus federasi dan apa pun yang bersangkut paut di kepengurusan," katanya.

Perjalanan Odekta untuk mencapai prestasi terbaik dua tahunan ini memang penuh tantangan. Ia tidak mendapat dukungan dana dari PASI selama dua bulan sehingga harus mempersiapkan diri dengan biaya pribadi.

"Namun, buat apa mempermasalahkan itu sebelum ada hasil. Saya ingin memperlihatkan hasil dulu dan pengorbanan saya akhirnya terjawab ketika saya ikhlas. Ini pelajaran buat mereka, ayo kerja bersama-sama," katanya.

Bukan hanya Odekta, ada juga atlet lain yang menilai bahwa ada perbedaan besar dalam pemenuhan fasilitas.

"Kalau dahulu, kekurangan itu selalu bisa dipenuhi terlebih dahulu, jadi latihan nyaman. Kalau boleh membandingkan, beda memang di era sekarang dengan saat ketua yang dahulu," tutur sang atlet yang tak ingin disebutkan namanya tersebut.

Due emas merupakan pencapaian terburuk atletik sejak SEA Games 2005 lalu. Ketika itu, cabang ini hanya membawa pulang satu medali emas saja dari ajang di kawasan Asia Tenggara itu.

Sebelumnya PASI sempat mematok 15 medali emas untuk SEA Games tahun ini. Target tersebut kemudian dirampingkan menjadi delapan, tetapi tetap saja tidak terpenuhi.

Tahun ini atlet atletik andalan Indonesia memang banyak yang gagal meraih emas, termasuk Lalu Muhammad Zohri. Pelatih asal NTB itu gagal finis di urutan keempat pada nomor andalannya 100 meter putra.