JAKARTA - Liverpool melakukan comeback dari Villarreal dan menyegel tiket Final Liga Champions. Gol gelandang Fabinho berhasil mengubah segalanya.
Meski unggul dua gol di leg pertama, tapi pendukung Liverpool memang pantas kalang kabut. Kendali permainan sepenuhnya di tangan Villarreal.
Villareal sempat menyamakan agregat gol 2-2 lewat gol Boulaye Dia (3') dan Francis Coquelin (41') pada babak pertama.
Tuan rumah membuat gol cepat dua menit setelah sepak mula ketika Boulaye Dia menerima assist dari Etienne Capoue. Pemain Prancis itu meneruskan umpan silang jauh dari sisi kiri ke penyerang asal Senegal yang berada di depan Ibrahima Konate di kotak enam yard, mengecoh kiper Alisson Becker yang mendapati gawangnya kebobolan dari jarak dekat.
Villareal tak mengendorkan serangan mereka dan meraih gol penyama agregat pada menit ke-41. Umpan panjang dari belakang diterima Capoue, melewati Andy Robertson sebelum melayangkan umpan silang ke depan gawang.
Trent Alexander-Arnold terlambat melompat dan membiarkan Francis Coquelin menanduk bola ke gawang Alisson untuk menghidupkan asa tim Spanyol itu menuju final kompetisi elit klub Eropa itu.
"Kami tahu menit pertama akan sangat penting dalam pertandingan ini, tetapi mereka mencetak gol lebih awal. Ini memberi mereka kepercayaan diri, penggemar mereka merasakannya sehingga mereka mendukung mereka, mereka menyemangati mereka. Itu adalah babak pertama yang sulit bagi kami," beber Fabinho dilansir dari laman resmi Liverpool, Rabu 4 Mei.
BACA JUGA:
Masuk babak kedua, Liverpool merespon ketertinggalan. Dan semua keran-keran gol Liverpool diawali oleh gol Fabinho dilanjutkan Luis Diaz dan Sadio Mane.
"Anda harus mencoba bermain sepak bola dan setelah gol pertama kami, saya pikir kami mengendalikan permainan. Kami mencetak tiga gol, bisa saja mencetak empat. Kami berada di final," kata Fabinho.
Fabinho mendapat umpan terobos dari Salah dan menceploskan bola dari sudut yang cukup sempit melewati kedua kaki Rulli ke gawang.
"Ketika saya menerima bola dari Mo Salah, pikiran pertama saya adalah mengoper bola. Tapi saya pikir Sadio offside jadi saya memutuskan untuk menembak – saya pikir itu pilihan terbaik! Saya sangat senang dengan gol tersebut," tegasnya.