Bagikan:

JAKARTA - Bintang sepak bola wanita Gabriel Howell mendapat pelecehan berbau seksisme yang keji di media sosial. Pelecehan itu pun dijadikan korban sebagai pelajaran bernas untuk gadis-gadis belia.

Pesepak bola yang mengidolakan Tottenham Hotspur itu sudah bermain sepak bola sejak usia delapan tahun. Ia memulai karirnya di Crystal Palace, sebelum pindah ke Carshalton dan kemudian ke tempat ia bermain saat ini di Sutton United.

Howell sukses membantu Sutton menduduki puncak Divisi Satu di Liga Wanita Regional London & Tenggara musim ini. Namun, ia tetap saja mendapat pelecehan berbau seksisme yang menyebut dirinya bisa berada di tim bukan karena talenta yang ia miliki, melainkan karena penampilannya yang seksi.

"Itulah masalahnya dengan sepak bola wanita, saya pikir para pemain dipilih berdasarkan penampilan daripada bakat," tulis pelaku pelecehan di media sosial dilansir The Sun.

Tidak tinggal diam, Howell kemudian angkat bicara terkait pengalamannya itu kepada media. Ia mengatakan, telah menjadi target pelecehan lantaran menjadi pesepak bola yang suka bersolek dan pergi di akhir pekan.

"Anda bisa melakukan dua-duanya. Anda bisa bermain sepak bola dan suka memakai sepatu hak tinggi," katanya.

Meskipun demikian, Howell yang berposisi sebagai gelandang memilih untuk tidak menghapus komentar yang melecehkannya itu.

Hal itu ia lakukan untuk menunjukkan kepada para penggemarnya bahwa followers di media sosial yang jumlahnya banyak, tidak selamanya selalu membawa dampak positif.

Howell berharap apa yang ia lakukan itu dapat menjadi sumber inspirasi bagi gadis-gadis muda yang berhasil sukses dalam pekerjaan mereka.

"Gadis-gadis muda berpikir mereka ingin menjadi influencer, tetapi mereka tidak melihat dampak buruk. Saya suka membuat orang sadar. Tidak semua orang akan menyukaimu," katanya.