Ingin Final Liga Champions Lebih Heboh dari Super Bowl, Al-Khelaifi: Mari Kita Tantang <i>Status Quo</i>
Nasser Al-Khelaifi (Instagram @nasser_al_khelaifi)

Bagikan:

JAKARTA - Nasser Al-Khelaifi, presiden Paris Saint-Germain sekaligus ketua Asosiasi Klub Eropa (ECA), mengatakan bahwa beberapa perubahan dapat diterapkan untuk membuat final Liga Champions menjadi tontonan yang lebih besar dari Super Bowl.

Meskipun final Liga Champions 2021 menghasilkan 700 juta pemirsa di seluruh dunia, yang secara signifikan lebih banyak dari 112 juta pemirsa yang menonton Super Bowl 2022, Al-Khelaifi menyatakan bahwa acara NFL itu terasa lebih megah dari pertandingan terbesar sepak bola klub Eropa.

"Final harus lebih besar. Saya tidak mengerti bagaimana Super Bowl bisa terasa lebih besar dari final Liga Champions," kata Al-Khelaifi kepada Athletic dikutip dari Marca, Selasa, 5 April.

"Super Bowl, dan AS pada umumnya, punya pola pikir, kreativitas, dan hiburan. Itulah yang saya sarankan: mengadakan upacara pembukaan Liga Champions; mengadakan satu pertandingan pada malam pembukaan di mana para pemenang menghadapi tim besar.

"Mungkin itu bukan ide yang bagus, tapi setidaknya mari kita tantang status quo. Setiap pertandingan harus menjadi acara dan hiburan."

Sementara itu, akan ada beberapa perubahan pada Liga Champions mulai tahun 2024 dan seterusnya, dengan empat tim tambahan akan bersaing - menjadikan total dari 32 menjadi 36 - saat UEFA terus mencoba dan mengembangkan kompetisi.

Beberapa pihak menyarankan, salah satu cara untuk lebih mengembangkan Liga Champions adalah dengan memiliki streaming langsung ke konsumen, ketimbang kontrak TV tradisional. Tetapi Al-Khelaifi tidak setuju dengan ini, setidaknya untuk saat ini.

"Pertama, jangan abaikan TV linier (program terjadwal) - semua orang mengatakan itu mati selama 10 tahun," kata Al-Khelaifi.

“Setiap penyiar besar linier dan digital. Empat dari lima orang menonton final Piala Dunia Rusia (Prancis vs Kroasia) secara linier. Tapi tentu saja, inovasi digital adalah salah satu hal yang kami cari.

"Kami juga memikirkan dengan UEFA tentang format dan pengalaman acara. Ambil Liga Champions - sejauh ini kompetisi klub terbaik - tetapi bagaimana kami membuat setiap pertandingan menjadi sebuah acara?

"Saran saya adalah memiliki departemen kreatif dan hiburan sebagai bagian dari usaha patungan baru antara UEFA dan ECA.

"Bagaimana kami membuat babak penyisihan grup menarik? Perbedaan waktu adalah masalah bagi AS dan Asia. Jadi, bagaimana kami bisa mengerjakan ini untuk hak-hak internasional yang memiliki potensi besar? Kami sedang memikirkan segala macam hal - tempat baru, pasar baru, format baru."