JAKARTA - Federasi Sepak Bola Rusia (RFU) akhirnya resmi mengajukan gugatan kepada FIFA dan UEFA melalui Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Hal itu ditempuh RFU setelah dua badan sepak bola itu menjatuhi sanksi keras untuk seluruh klub dan timnas Rusia.
Sanksi keras yang dilayangkan FIFA dan UEFA itu merupakan buntut dari invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina. Keputusan ini kompak diambil FIFA dan UEFA pada 28 Februari, di mana hal itu juga otomatis membuat Rusia tak bisa tampil di ajang sepak bola penting seperti play-off Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Lima hari berselang setelah sanksi keras dilayangkan, Rusia kemudian mengancam FIFA dan UEFA dengan niat mengajukan gugatan banding pada CAS. Hal itu kemudian direalisasi RFU pada Senin, 7 Maret waktu setempat.
"RFU sudah mengirim gugatan hari ini ke CAS," bunyi pernyataan resmi RFU dikutip Antara dari Reuters, Rabu.
Bukan cuma mengajukan gugatan banding, RFU juga meminta dispensasi agar hukuman dari FIFA dan UEFA itu bisa ditangguhkan sementara selama proses banding berlangsung. Alasan kuatnya karena Rusia merasa harus menghadapi Swedia di semifinal playoff Piala Dunia 2022 24 Maret, meski tim lawan menolak.
BACA JUGA:
"RFU akan meminta pengembalian hak bertanding untuk timnas pria dan wanita Rusia di seluruh ajang sepakbola yang mereka ikuti (termasuk Kualifikasi Piala Dunia di Qatar), dan juga kompensasi atas kerugian yang didapat," lanjut pernyataan RFU.
"Untuk memastikan kehadiran tim-tim Rusia dalam pertandingan berikutnya, RFU meminta proses kasus ini dipercepat."
"Jika FIFA dan UEFA menolak langkah ini, maka bakal ada persyaratan yang diajukan untuk penangguhan sementara hukuman FIFA dan UEFA itu,”bunyi akhir pernyataan itu.
Terkait invasi yang dilakukan pada Ukraina, hal itu bukan cuma berdampak pada sanksi di dunia sepak bola negara pimpinan Vladimir Putin itu. Cabang lain seperti Formula 1, Judo, hingga ajang multi-event seperti Paralimpiade Musim Dingin juga menjatuhkan sanksi berat untuk Rusia.