Bagikan:

JAKARTA – Legenda tinju Floyd Mayweather mengatakan bahwa dirinya lebih dari American Dream. Itu ia utarakan saat berbicara soal pencapaiannya di olahraga tinju dalam podcast Pivot.

Nama besar Mayweather dalam dunia tinju sudah tidak diragukan. Ia yang baru-baru ini dinobatkan sebagai salah satu petinju top sepanjang masa, angkat bicara tentang warisannya dan apa yang telah dicapai dalam tinju.

Mayweather menunjukkan bahwa prestasi yang ia dapat tidak ada bandingannya dalam olahraga abad ini.

"Saya lebih dari 'American Dream'. Saya bos bagi diri saya sendiri. Saya melakukan apa yang ingin saya lakukan, dan saya mengatakan apa yang ingin saya katakan. Jika saya merasa ada sesuatu yang tidak benar, maka saya akan membicarakannya," katanya dikutip Marca.

American Dream secara umum dapat diartikan sebagai etos nasional negara Amerika Serikat. Ini adalah bentuk ideal dari demokrasi, hak asasi, kemerdekaan, kesempatan, dan kesetaraan untuk mendapatkan kebebasan dalam meraih kesuksesan dan kemakmuran. 

Untuk itu, American Dream mengharapkan kehidupan yang lebih baik, lebih kaya, dan lebih berisi bagi semua orang dan mereka mendapatkan kesempatan berdasarkan kemampuan atau pencapaian mereka dalam hidup tanpa mempedulikan kelas sosial atau di lingkungan mana ia dilahirkan.

Jadi, American Dream dapat disimpulkan kesuksesan yang bisa diraih oleh seseorang melalui kerja keras dan keberaniannya dalam mengambil resiko, bukan disebabkan ia memiliki akses yang lebih mudah karena latar belakang sosial, ekonomi, dan keluarganya.

Selain itu, petarung yang dikenal dengan julukan 'Money' tersebut juga berbicara tentang penghasilan dan kekayaannya. Terutama dia memegang rekor siaran televisi langsung berbayar  (pay-per-view) dan petinju terkaya dalam sejarah.

Secara total Mayweather menghasilkan lebih dari 1.400 juta euro (Rp22,7 triliun) dalam penjualan box office sepanjang karirnya.

"Saya ingin ayah saya bangga dengan saya terlebih dahulu. Sebelum apapun. Ketika ayah saya mengatakan bahwa 'anak saya akan memecahkan semua rekor,' itu melekat pada saya," kata Mayweather.

"Selain itu, saya ingin orang-orang saya bangga dengan saya. Saya mengubah seluruh dinamika bagaimana atlet dibayar. Saya telah berjuang sejak Michael Jordan bermain bola basket. Saya tidak terkalahkan sejak saat itu hingga sekarang. Karier LeBron James hampir berakhir, dan saya masih dibayar," ia melanjutkan.

Sepanjang karier profesional dalam dunia tinju, Mayweather total melakoni 50 pertandingan. Dari jumlah itu ia mencatat rekor tidak terkalahkan (27 KO).

Terakhir kali ia naik ring saat menghadapi Conor McGregor pada tahun 2017 lalu. Ketika itu Mayweather berhasil menorehkan kemenangan TKO pada ronde kesepuluh.