JAKARTA - Penyerang Bayern Munich Thomas Muller dan istrinya dikecam karena menjual sperma kuda.
Setelah seminggu terakhir didominasi berita tentang Kurt Zouma yang menganiaya kucing dan Chris Kirkland dengan aneh membandingkannya dengan rasisme, segalanya jadi semakin aneh ketika Muller dan istrinya Lisa mendapat kecaman dari organisasi hak asasi hewan PETA.
Muller dan Lisa, seorang juara penunggang kuda, memiliki sebuah peternakan dan dilaporkan menggunakan kuda-kuda itu sebagai pejantan, menjual sperma kuda beku seharga 200 euro atau setara Rp3,2 juta.
Alhasil, PETA mengutuk praktik yang dilakukan pasangan ini setelah Muller mengungkapkan baru-baru ini bahwa salah satu kuda mereka cedera dalam proses tersebut.
"Sayangnya kami memiliki kabar buruk. D'Avie favorit kami tidak akan tersedia dalam beberapa bulan ke depan," Muller menjelaskan soal salah satu kudanya yang cedera dikutip dari Daily Star, Rabu.
"Sayangnya dia terpeleset saat uji coba untuk mempersiapkan musim kawin, dan secara dramatis jatuh. Dia mengalami cedera di area kuku, dan perlu istirahat total selama beberapa bulan ke depan. Dia anak yang tangguh, dan itu bisa saja lebih buruk," lanjut Muller.
Namun, PETA mengklaim cedera yang terjadi "dapat dihindari" saat membanting Muller dan istrinya karena tampaknya memaksa kuda melakukan "tindakan seks yang tidak wajar".
BACA JUGA:
"Sungguh mengerikan, pecinta kuda gadungan memaksa hewan dalam perawatan melakukan tindakan seks yang tidak wajar untuk mencari keuntungan maksimal," juru bicara PETA Jana Hoger mengatakan.
"Cedera yang diderita D'Avie di bawah pengawasan Lisa dan Thomas Muller dapat dihindari dan tidak perlu."
Tidak ada bukti bahwa pemain andalan Bayern Munich dan istrinya benar-benar bersalah atas apa pun tindakan mereka.