Bagikan:

JAKARTA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) akan menyiapkan program kerja tahun 2022 yang selaras dengan tujuan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Program-program tersebut mencakup kompetisi dan peningkatan pelatihan.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum KONI Marciano Norman setelah melakukan rapat koordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Jakarta pada Selasa, 25 Januari.

”Prioritasnya adalah pembinaan olahraga prestasi sesuai dengan yang ditentukan DBON. Kami memberikan perhatian pada banyaknya kompetisi, kemudian sistem pelatihan, sistem rekrutmen sehingga ke depan hasilnya akan menjawab harapan DBON,” kata Norman, dikutip dari laman resmi KONI.

Program kerja KONI tersebut nantinya akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perencanaan kegiatan olahraga selama satu tahun ke depan. Selain itu, akan diintegrasikan dengan perencanaan di Kemenpora.

Menpora Zainudin Amali mengatakan bahwa akan meninjau ulang program dan rencana kegiatan yang disampaikan KONI sebelum membuat evaluasi dan menggelar rapat. 

”Kami akan memberikan dukungan, tapi ujungnya harus aman semua. Kalau ada kesulitan konsultasikan ke kami, kami akan memberikan pendampingan sehingga bersinergi dengan pemerintah. Kami tidak akan membiarkan organisasi bermasalah, termasuk untuk cabang olahraga,” kata Amali.

Olahraga yang menjadi fokus DBON dibagi ke dalam empat bagian, yakni cabor unggulan satu, unggulan kedua, unggulan ketiga, dan cabor strategis.

Untuk unggulan satu diisi oleh bulu tangkis, angkat besi, panahan, tinju, dan panjang tebing. Diikuti unggulan kedua, yakni atletik, taekwondo, voli pasir, dayung, dan menembak.

Di unggulan ketiga ada balap sepeda, karate, anggar, tenis lapangan, dan wushu. Sementara itu, cabang olahraga strategis mencakup atletik, renang, dan senam.