Timnas Putri Indonesia Siap Pasang Strategi Apik di Laga Perdana Piala Asia 2022 demi Keluar dari Tekanan Australia
Pelatih timnas putri Indonesia Rudy Eka Priyambada (Foto: PSSI)

Bagikan:

JAKARTA - Timnas putri Indonesia siap melakoni laga perdana di Piala Asia Wanita 2022 kontra Australia. Laga itu akan berlangsung Jumat besok di Stadion Mumbai Football, India.

Pada laga ini, perjuangan timnas putri Indonesia akan diuji. Untuk itu, strategi dan latihan matang terus dikebut anak asuh Rudy Eka Priyambada demi bisa keluar dari tekanan lawan.

Timnas putri Indonesia bahkan telah memulai latihan di Lapangan Yasvant Rao, Mumbai, India pada Selasa, 18 Januari lalu. 

"Jadi latihan dimulai pagi hari, pertama latihan masing-masing di kamar lewat zoom meeting yang diinstruksikan tim pelatih," kata bek Garuda Pertiwi, Diah Tri Lestari, dikutip dari YouTube PSSI.

"Kemudian sore latihan di lapangan dengan materi yang sudah biasa diberikan pelatih mulai dari positioning bola dan bagaimana caranya kita bisa keluar dari tekanan lawan," sambung pemain asal Asprov Jawa Barat itu.

Dalam pertemuan terakhir dengan Australia di Piala AFF 2015 lalu, timnas kalah telak. Garuda Pertiwi tumbang 0-7 yang berbuntut kegagalan melaju ke babak semifinal.

Pada edisi kali ini, Australia diyakini tampil lebih meyakinkan lagi dengan menurunkan skuat terbaiknya. Sejumlah pemain mereka bahkan bermain di liga-liga Eropa termasuk Liga Inggris Wanita (WSL).

Mereka memiliki Samantha Kerr yang bermain untuk Chelsea, Caitlin Foord di Arsenal WFC, Hayley Raso bersama Manchester City dan Kyah Simon di Tottenham Hotspur.

Kendati demikian, pelatih timnas Putri Rudy Eka Priyambada tak gentar. Ia mengaku sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi tekanan bertubi-tubi yang kemungkinan akan diberikan tim lawan.

"Soal taktik kami akan bermain seperti biasa sebagaimana kami lakukan dalam persiapan. Australia punya pemain dengan kualitas yang sangat baik, tetapi kami sudah siap untuk bertanding," ujar Rudy saat jumpa pers virtual pada Rabu, 19 Januari.

Mantan pelatih Tira Persikabo itu menyebut tak ada yang tidak mungkin dalam sepak bola. Indonesia di atas kertas memang tak diunggulkan, tetapi segala kemungkinan masih bisa terjadi katanya.