Bagikan:

JAKARTA - Pemusatan latihan (TC) timnas senior dan U-19 Indonesia belum juga dimulai. Belum keluarnya hasil tes usap (swab test) COVID-19 para pemain jadi alasan. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyebut ini atas permintaan pelatih Shin Tae-yong.

Belakangan, beredar kabar ada pemain yang hasil tesnya reaktif COVID-19. Beberapa pihak, termasuk Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), meminta PSSI terbuka.

Pengamat sepak bola nasional, Rais Adnan mengatakan, ada sesuatu yang tidak wajar. Dia menilai ada yang sedang ditutupi oleh PSSI. Apalagi TC ditunda beberapa kali. 

"Walaupun saat ini yang menjadi alasan PSSI adalah lantaran ingin menerapkan protokol kesehatan. Namun kalau tidak salah, hingga empat kali swab test dilakukan ke pemain, dan mendekati jadwal berakhirnya TC belum juga dilakukan latihan. Tentunya ini sangat mengganggu program yang telah disusun oleh coach Shin Tae-yong," ujar Rais kepada VOI, Rabu, 5 Agustus.

Dia juga meminta PSSI untuk terbuka soal dugaan pemain yang reaktif COVID-19. Hal ini agar juga tidak menjadi klaster baru, jika nantinya sang pemain kembali ke klub atau kampung halaman masing-masing. 

"Meskipun, nantinya ketika  mengumumkan tidak menyebutkan nama, tapi setidaknya dengan adanya keterbukaan itu bisa membuat masyarakat di sekitar pemain tersebut lebih waspada. Toh, COVID ini bukan aib. Namun pandemi yang harus disetop penyebarannya," kata pria yang juga pemimpin redaksi media olahraga nasional tersebut.

Rais kemudian berbicara soal kemungkinan TC timnas U-19 ke Korea Selatan. Menurutnya, jadi atau tidaknya TC ke Negeri Gingseng bergantung dari komitmen PSSI yang katanya ingin mendukung penuh program Shin Tae-yong. Menurutnya, di Korea Selatan akan ada regulasi berbeda dalam penanganan orang asing yang datang ke negara mereka terkait antisipasi penyebaran COVID-19. 

"Nah, itu yang perlu diantisipasi sedari dini, agar program TC di Korsel tidak lagi sia-sia seperti saat ini. Pemain hanya berkumpul, tapi tidak ada latihan sama sekali," tuturnya.