Bagikan:

JAKARTA - Eks bassist Megadeth, David Ellefson kembali bicara soal dunia musiik yang digelutinya. Dengan pahit manis yang ia rasakan selama berkarier, ia mengatakan heavy metal memang bukan untuk semua orang.

Ia tak melihat hal tersebut sebagai kendala. Musik keras punya penggemarnya sendiri yang loyal. Mereka pun menjadikan panggung konser sebagai alat pertukaran yang produktif antara musisi dan fans.

Menurutnya bermusik adalah bagian dari karya seni, dan yang ia lakukan di atas panggung adalah untuk memenuhi keinginan fans. Kepada Alexandra Hernandez, ia bicara soal sudut pandangnya sebagai musisi.

"Tidak ada yang membuat saya lebih bahagia daripada melihat orang-orang di antara penonton senang berada di sana dan [berada] di atas panggung menghibur mereka, tampil untuk mereka, karena ini malam mereka; merekalah yang membayarnya. Kami di atas panggung, kami adalah produk yang mereka bayar," tuturnya mengutip Blabbermouth, 29 Desember.

Menyoroti soal musik heavy metal, baginya tak jauh beda dengan musik jazz. Itu adalah bagian dari subkultur yang mungkin tak masif tapi benar-benar punya penikmat yang totalitas.

"Saya pikir itu salah satu hal tentang musik metal — metal, jazz. Ada beberapa subkultur eklektik, dan metal bukanlah musik mainstream; itu adalah subkultur," tambah musisi 60 tahun itu.

"Dan itu tidak dimaksudkan untuk menjadi arus utama. Itu pernah menjadi arus utama, tetapi sebagian besar, itu adalah subkultur, dan orang-orang datang karena mereka menyukainya dan mereka tahu lagu-lagunya, mereka tahu orang-orang yang terlibat di dalamnya, mereka tahu liriknya, beberapa dari mereka adalah musisi.".

David Ellefson kini memiliki project musik baru bernama DIETH bersama vokalis dan gitaris Guilherme Miranda dan drummer Michał Łysejko.