JAKARTA - Band asal Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Primitive Monkey Noose (PMN) memperkenalkan single terbaru dengan judul “Biarlah Terjadi”. Lagu ini merupakan aransemen ulang karya vokalis Navicula, Gede Robi.
Dipilihnya lagu “Biarlah Terjadi” untuk diaransemen ulang, kata PMN, karena pesan mendalam pada liriknya, yang menyampaikan dengan lugas sekaligus sarkas tentang bagaimana seharusnya menyikapi kondisi yang telah dan akan terjadi di lingkungan kita.
Tidak berhenti sampai di situ, liriknya juga bicara bagaimana seharusnya kebijakan hati yang dimiliki setiap manusia.
“Bagi si pencipta, mungkin dia ingin menyampaikan beberapa hal lewat liriknya. Bagi kami, pesan itu sangat merasuk ke dalam diri, liriknya kuat, pesannya dapat. Setidaknya bagi kami,” kata Richie Petroza (vokal) dalam keterangannya, Selasa, 24 Desember.
“Lagu ini kami gubah ulang sesuai dengan musik khas PMN, lebih bertenaga dari aslinya. Direpresentasikan ke gaya bermusik PMN,” tambah Richie.
BACA JUGA:
Upaya PMN pun mendapat apresiasi dari Robi Navicula, yang mengaku tersanjung dengan aransemen ulang lagu yang ditulisnya.
“Saya merasa bangga dan tersanjung, lagu ciptaan saya dibawakan oleh PMN dengan keren banget!” ujar Robi.
Lebih dari itu, PMN mengaransemen lagu “Biarlah Terjadi” dengan tetap memasukkan kordofon khas Kalimantan Selatan yang menjadikan mereka berbeda sebagai band punk-rock.
Sebagai informasi, PMN telah merilis dua album mini serta sebuah single. Dari asalnya, di sudut Kalimantan, PMN mencoba bergerilya dan menjaga eksistensinya sebagai band kabupaten yang memiliki entitas kuat.