Bagikan:

JAKARTA - Tiga belas tahun sudah JKT48 berkiprah di industri hiburan Tanah Air. Debut pada 2011, idol group yang satu ini telah melewati suka duka dan dinamika bak roller coaster.

Tak lepas dari prestasi hingga kontroversi, nyatanya sister group dari AKB48 ini mampu bertahan hingga detik ini. Salah satu momen terberat tentunya terjadi di masa pandemi, ketika jumlah member dipangkas dan pemasukan dari teater mandeg.

Untungnya ada cerita bahagia tentang kebangkitan setelah keterpurukan. JKT48 sukses bounce back dan kini kembali berkarier dengan kekuatan penuh seiring hidupnya kembali aktivitas di Teater JKT48.

Hal itu pun layak diselebrasikan dengan istimewa. Puncaknya, Gracia dkk menggelar JKT48 Wonderland, konser megah yang berlangsung di Indonesia Arena Senayan, Jakarta pada 15 Desember kemarin. Selain konser, acara Senbatsu Sousenkyo juga dilakukan di event tersebut untuk memilih member yang akan tampil di single terbaru.

Di pemilihan tersebut Feni Fitriyanti berhasil meraih suara terbanyak dan berhak menjadi center. Berasal dari generasi ketiga, Feni sukses menginspirasi adik-adiknya untuk selalu memberikan yang terbaik.

Soal regenerasi, JKT48 konsisten menumbuhkan bakat-bakat baru. Dengan bantuan beberapa member senior yang jadi role model, wajah-wajah baru berhasil mencuri hati para penggemar.

Seiring para talentanya yang berkembang, rupanya barisan penggemar juga ikut bertumbuh. Stigma negatif terhadap fans JKT48 perlahan memudar, dengan makin beragamnya usia penggemar dari anak-anak, remaja sampai dewasa.

Selain itu fans perempuan JKT48 juga semakin bertambah. Dalam wawancara dengan Mata Najwa, salah satu fans mengungkap kini fans perempuan dapat ruang yang aman untuk mendukung idolanya di teater.

"Waktu itu yang dateng ke teater rata-rata cowok. Sedangkan sekarang banyak fans seumur aku dulu dan sekarang mereka yang nonton diprioritaskan untuk duduk di depan. Itu gestur yang menurut aku baik," kata Rizka Farah dikutip dari YouTube Najwa Shihab, 24 Desember.

Pada akhirnya JKT48 menjadi wadah seorang remaja untuk bertumbuh bersama fans, melewati proses bersama dan saling menguatkan satu sama lain. Tak luput dari kritik, akan selalu ada ruang untuk berbenah dan evaluasi dengan hubungan yang baik antara fans, member dan management.