Bagikan:

JAKARTA - Saleh Husein (gitar, vokal) bicara mengenai pentingnya merchandise bagi The Adams. Dia mengakui band yang terbentuk tahun 2001 itu jadi salah satu yang cukup berhasil menjual merchandise.

“Kalau berkaca kepada The Adams, sebenarnya salah satu band yang lumayan lau merchandise-nya. Kayaknya gue ngeliat nggak cuma anak muda, bahkan anaknya anak muda itu pakai merchandise The Adams,” kata Saleh Husein ketika ditemui di Cilandak, Jakarta Selatan baru-baru ini.

Bagi Ale, persoalan merchandise tidak hanya soal keuntungan bagi para personel, namun juga untuk orang-orang yang bekerja keras untuk itu, termasuk ilustrator yang mengerjakan desainnya.

“The Adams bikin tim khusus untuk mengurusi merchandise, paling tidak untuk menghidupi tim merchandise kita aja, biar mereka bisa tetap berjalan. Buat gua itu sudah bersyukur, gua sudah berterima kasih banyak,” kata Ale.

“Kita juga berkolaborasi sama ilustrator untuk bikin bareng merchandise. Buat gue itu juga menarik. bukan cuma tentang The Adams, artinya ada orang yang kita ajak untuk berkolaborasi. Itu jadi penting buat semua,” lanjutnya.

Selain itu, merchandise juga menunjukkan bagaimana The Adams jadi salah satu band unik, yang punya karya lain di luar musik yang juga dinikmati penggemarnya.

“Terlepas dari marketing, tapi merchandise juga jadi branding bandnya, misalnya ada yang ngerasa ‘Gue punya visual yang keren, band gua punya visual yang keren, gua jadiin baju’, yaudah,” ujarnya.

Ditanya lebih lanjut mengenai keuntungan dari hasil penjualan merchandise The Adams, Ale mengaku tidak mengetahui detailnya. Namun yang dapat dipastikan adalah ada orang yang bisa hidup dari sana.

“Gue nggak tau, tapi masih aman kok, mereka sudah dapat gajian dari situ aja gue udah seneng banget. Gue sampai situ aja sebenernya udah cukup, terlepas nanti ada bonus atau yang lainnya,” tandas Ale.