JAKARTA - Enam tahun berlalu sejak Geisha mengucapkan salam perpisahan pada Narova Morina Sinaga, alias Momo. Kabar tersebut layaknya petir di siang bolomg yang datangnya tak terduga-duga.
Harus diakui, Momo telah punya warna yang dominan di Geisha. Namun banyak hal di balik layar yang tak terungkap, yang jadi alasan pergantian vokalis dari Momo ke Regina Poetiray, dan fans hanya bisa berusaha menerima.
Tak mudah membiasakan telinga mendengar lagu-lagu Geisha dengan vokal selain Momo. Setelah enam tahun pun, banyak yang masih sulit move on. Karena itulah Roby dkk mencoba merefresh Geisha dengan lagu-lagu baru yang berbeda.
Berbagai upaya dilakukan untuk menemukan warna baru Geisha, dari lagu galau seperti Kunci Hati hingga yang nyeleneh seperti Keranjingan Disko. Namun di 2024 mereka coba kembali ke karya-karya lama yang dibuat versi baru dalam tajuk Love Recalls.
Mini album ini memuat enam lagu yang populer di masanya, seperti Jika Cinta Dia, Kamu yang Pertama, Tak Kan Pernah Ada hingga Cinta dan Benci. Koleksi hits terbaik itu diolah kembali dengan sentuhan baru.
Sejumlah musisi dilibatkan untuk proses produksi album ini seperti HOOK, Enrico Octaviano dan Dreane. Sentuhan vintage, soul hingga city pop sangat kental terasa di album ini, memberi kejutan-kejutan menarik dari lagu yang sudah familiar.
BACA JUGA:
Lagu-lagu tergalau mereka pun rela disulap dengan aransemen yang memanjakan telinga. Secara musik jelas mereka naik kelas, di beberapa part instrumental, tampaknya ada sentuhan Silk Sonic sebagai referensi. Lembut, sopan dan menggoda indera pendengaran.
Namun tentu akan ada orang yang lebih suka versi asli lagu-lagu galau di album ini. Tujuan album ini tampaknya memang bukan meratapi patah hati, tapi lebih sebagai selebrasi perasaan dengan sudut pandang yang lebih dewasa.
Sampai sejauh ini Geisha terus bereksplorasi dengan format dan identitas baru mereka. Dan EP Love Recalls jadi persembahan yang layak dinikmati, setidaknya coba diberi kesempatan untuk lebih dekat dengan pecinta musik secara umum.