JAKARTA - Future Sound Asia, penyelenggara Good Vibes Festival di Malaysia, menuntut The 1975 atas ganti rugi sebesar 2,4 juta dolar atau setara Rp39 miliar di Pengadilan Tinggi Inggris. Pasalnya kontroversi yang dilakukan band asal Inggris itu mengakibatkan festival ditutup.
Penyelenggara festival mencantumkan berbagai tindakan Matty Healy cs yang bertentangan dengan peraturan setempat yang dilakukan saat tampil di Good Vibes Festival tahun lalu, yaitu bersumpah serapah, merokok dan minum minuman keras di atas panggung, menanggalkan pakaian, dan berbicara tentang politik atau agama.
Padahal, The 1975 dan tim telah diberitahukan mengenai pedoman yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Malaysia untuk Aplikasi Pembuatan Film dan Pertunjukan Asing oleh Artis Asing (PUSPAL) yang mencakup larangan berciuman, mencium anggota penonton, atau melakukan tindakan tersebut di antara mereka sendiri.
Menurut Variety, The 1975 sudah setuju untuk mematuhi aturan agar dapat ikut serta dalam festival tersebut, dan mendapat bayaran sebesar 350 ribu dolar atau setara Rp5,7 miliar.
Gugatan tersebut menyatakan PUSPAL awalnya menolak permohonan The 1974 untuk tampil pada Juli 2023 lalu karena adanya artikel tahun 2018 tentang kecanduan narkoba Mattyy Healy dan pemulihannya. Namun setelah band mengajukan banding dan menjanjikan Healy akan mematuhi semua pedoman dan peraturan setempat, permohonan tersebut dikabulkan.
Lebih jauh, gugatan juga menyebut pada malam sebelum festival, The 1975 memutuskan tidak akan tampil di Good Vibes dan membahas tindakan apa yang harus diambil sebelum berubah pikiran dan setuju untuk melanjutkan pertunjukan.
Sebagai bentuk protes, mereka memutuskan untuk memainkan setlist yang sama sekali berbeda dan bertindak dengan cara yang dimaksudkan untuk melanggar pedoman PUSPAL, termasuk Healy yang menyampaikan pidato yang provokatif dan mencium bassis Ross MacDonald.
Apa yang dilakukan Healy dan MacDonald dimaksudkan untuk menyinggung dan melanggar peraturan dan ketentuan perjanjian.
The 1975 juga disebut berencana untuk menyelundupkan sebotol anggur ke panggung di sebelah drum kit utama sehingga Healy dapat dengan mudah mengaksesnya.
Gugatan tersebut menuduh Healy minum alkohol, bertindak dalam keadaan mabuk, merokok di atas panggung, menggerutu dan meludah secara berlebihan termasuk terhadap penonton, menyampaikan pidato yang penuh dengan kata-kata kotor, dan dengan sengaja merusak video drone yang disewa oleh penyelenggara festival.
Adapun, setelah adegan ciuman Healy dan MacDonald, petugas PUSPAL memerintahkan The 1975 untuk menghentikan penampilan mereka, yang kemudian membuat Healy sangat agresif. Gugatan tersebut menuduh sang vokalis mengumpat sampai-sampai ia harus ditahan oleh manajernya.
BACA JUGA:
Sehari setelah pertunjukan, izin penyelenggara dicabut. Sementara sisa dua hari festival musik tersebut yang akan menampilkan penampilan dari band lokal dan internasional seperti The Strokes dibatalkan.
Gugatan tersebut menyatakan, segera setelah meninggalkan festival, band dan manajemen bergegas ke hotel mereka untuk mengambil barang bawaan mereka sehingga dapat meninggalkan Malaysia pada pagi berikutnya secepat mungkin karena mereka menyadari bahwa pertunjukan tersebut telah melanggar hukum.
Healy kemudian mengklaim bahwa ia dipenjara sebentar oleh otoritas Malaysia setelah protesnya di atas panggung.
Adapun, The 1975 belum mengajukan pembelaan atas gugatan tersebut. Perwakilan band juga menolak untuk berkomentar.