Bagikan:

JAKARTA - “Taking Off”, studio album perdana David Sanborn di tahun 1975 menjadi salah satu tonggak penting bagi saksofonis yang memainkan musik jazz yang ringan dan easy listening, yang kemudian dikenal dengan sebutan smooth jazz.

Di kemudian hari, David Sanborn disebut oleh para kritikus musik sebagai saksofonis paling berpengaruh di ranah musik pop, R&B, dan crossover jazz dengan puluhan album yang telah dihasilkan.

Sanborn lahir di Tanpa, Florida dan besar di Kirkwood, Missouri. Semasa kecil, ia didiagnosa menderita polio, dan disarankan oleh dokter untuk mempelajari saksofon untuk menguatkan otot dadanya yang lemah dan memperbaiki pernafasannya.

Hal yang terlihat kebetulan itu ternyata membawa Sanborn ke bakat alaminya sebagai musisi. Dia sudah menjadi anggota brass section untuk beberapa musisi blues sejak remaja. Ia juga memutuskan untuk melanjutkan studi musiknya di Northwestern University, Illinois.

Di awal tahun 1970an, Sanborn memulai perjalanan musiknya sebagai pemain sesi untuk banyak rekaman dari musisi-musisi kenamaan. Kemudian, ia berkenalan jazz fusion dan bergabung dengan Brecker Brothers.

Pada tahun 1975, Sanborn memulai perjalanan musiknya dengan merekam album “Take Off” bersama Warner Bros Records. Album ini mencapai posisi ke-19 di tangga lagu Billboard untuk album jazz.

Selanjutnya, Sanborn secara konsisten merilis album di bawah naungan Warner Bros Records. “Voyeur”, studio albumnya yang keenam di tahun 1981 pun membawanya namanya sebagai pemenang Grammy Awards dalam kategori Best R&B Instrumental Performance.

Sanborn terus konsisten dengan rilisan albumnya. Apa yang dilakukan membawanya memenangi enam Grammy Awards dan menjadi saksofonis yang dihormati. Bahkan, namanya tercatat di St. Louis Walk of Fame.

Sepanjang kariernya, David Sanborn juga terlibat di banyak rekaman musisi besar dengan berbagai genre, sebut saja George Benson, Michael Franks, Al Jarreau, Bruce Springsteen, Kenny Loggins, David Bowie, Eric Clapton, Elton John, Steely Dan, The Rolling Stones, Toto, Bob James, Jaco Pastorius, hingga Gil Evans.

Perjalanan musik David Sanborn berhenti pada 12 Mei 2024. Dia meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker prostat yang diderita selama enam tahun terakhir. Namun begitu, Sanborn masih menjalani aktivitas musik di tengah rasa sakit. Dia terus melakukan konser sampai tubuhnya tidak mampu lagi bertahan.

Kepergiannya menjadi duka bagi banyak orang. Para pelaku musik turut melepasnya lewat ucapan duka, begitu juga mereka yang menikmati karya-karyanya. David Sanborn telah menjadi tonggak penting dalam sejarah musik populer dunia. Namanya akan dikenang lewat karya-karyanya yang monumental.