Bagikan:

JAKARTA - Edisi kesebelas Ubud Village Jazz Festival (UVJF) sukses terselenggara pada 2 dan 3 Agustus pekan lalu. Bukan hanya berkesan bagi pengunjung, gelaran ini juga menjadi kepuasan tersendiri bagi puluhan penampil dari dalam dan luar negeri tampil menghibur selama dua hari penyelenggaraan di Sthala Ubud Bali, Gianyar.

Mereka yang tampil di hari pertama adalah Rason, Benny Irawan Trio, Uwe Plath Quartet (Jerman) dengan Dian Pratiwi, New Centropezn with Horns (Rusia), Jazz Centrum, Noe Clerc Trio (Perancis), Rodrigo Pajero Quartet (Spanyol), dan Andien Fazmail Quinteto.

Sementara, penampil untuk hari kedua adalah Collective Harmony, Fawr, Eric Chong Trio With Sinuksma & Kanhaiya (Hong Kong-Indonesia), Simon Praticco Trio (Italia), Claude Diallo Trio With Indra Gupta & Gustu Brahmanta (Swiss-Indonesia), New Centropezn Quartet (Rusia), Zagorski-Skowronki Project Feat Kajetan Galas (Polandia), dan Galaxy Bigband.

Tetap mengusung idealisme dengan line up 100 persen musisi jazz, UVJF menjadi ajang bagi para musisi menampilkan kebolehannya berimprovisasi, yang mana menjadi nyawa utama musik jazz.

“Musik jazz memberikan saya kebebasan dalam mengekspresikan diri dengan segala keteraturannya,” kata Dian Pratiwi, salah satu penampil, dalam keterangannya.

Sementara itu, Yuri Mahatma selaku co-founder UVJF mengatakan bahwa gelaran ini menjadi rumah untuk musik jazz dengan seluruh subgenrenya, mulai dari swing, bebop, ragtime, smooth jazz, fusion jazz, free jazz hingga avant-garde jazz.

"Bukan hanya free jazz, tapi just jazz,” ujar Yuri.

Dengan segala keindahan, kelenturan, sekaligus kerumitan tekniknya, jazz terus menjadi wadah ekspresi yang tak terbatas. Ubud Village Jazz Festival 2024, meskipun telah berakhir, ingin terus meninggalkan jejak kenangan manis dan pengalaman berharga yang akan selalu dikenang oleh para penggemarnya.

"Sampai jumpa di Ubud Village Jazz Festival tahun depan," pungkas Yuri Mahatma.