Bagikan:

JAKARTA - Forum Jazz Indonesia (FJI) menghadirkan empat tema diskusi dalam penyelenggaraan FJI Jazz Summit 2024 yang digelar selama dua hari di IFI Thamrin, Jakarta Pusat pada 26 dan 27 Juli pekan lalu.

Empat tema tersebut adalah Jazz & Diplomacy, Jazz Industry, Jazz Education, dan Jazz Ecosystem.

Chico Hindarto selaku Ketua Badan Pengurus FJI mengatakan, tema yang dibahas kali ini merupakan empat pilar penting yang menyokong perkembangan jazz di Indonesia.

“Saat ini, empat tema itu adalah empat pilar yang kita harus tumbuh kembangkan,” kata Chico Hindarto saat ditemui usai gelaran FJI Jazz Summit 2024.

Lewat diskusi Jazz & Diplomacy, hadir Jules Irrmann dari Institut Français d’Indonésie dan Kiera Emmons dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.

Sementara untuk diskusi Jazz Industry, hadir Astrid Sulaiman (Ubud Village Jazz Festival), Daniel Adisumarta (Manajer Batavia Collective), dan Alvin Ghazalie (Dua Empat).

“Jadi, kita juga pengin lihat kalau industri itu bukan cuma promotor, manajer dan artis, tapi ada juga yang lain,” ujar Chico.

Kemudian, diskusi Jazz Education menghadirkan tiga pengajar musik dari tiga universitas berbeda, yaitu Sri Hanuraga (Universitas Pelita Harapan, Indonesia), Otto Stuparitz (University of Amsterdam, Belanda), dan Chanutr Techatananan (Silpakorn University, Thailand).

“Kemudian untuk edukasi, kita akan bahas bagaimana jazz sebagai ilmu pengetahuan. Dan itu juga kita hadirkan dalam bentuk workshop,” kata Chico.

Tema diskusi terakhir adalah Jazz Ecosystem, dengan pembicara Susan Peh (Asosiasi jazz Singapura), Candra Darusman (Pendiri Jazz Goes to Campus), Alfred Ticoalu (sejarawan jazz).

Chico mengatakan, empat pilar yang dihadirkan memiliki pembahasan yang sangat luas. Oleh karenanya, penyelenggaraan mendatang juga akan membawa empat tema diskusi itu kembali, namun dengan perspektif berbeda.

“Kemungkinan tahun depan itu akan sama lagi, tapi angle-nya berbeda,” pungkas Chico Hindarto.