Bagikan:

JAKARTA - Plainsong Live selaku promotor gelaran Joyland Festival Bali 2024 mengumumkan beberapa nama musisi yang akan melengkapi line up yang sudah diumumkan sebelumnya.

Melalui akun Instagram resmi, terlihat beberapa nama musisi luar dan dalam negeri yang akan hadir di Peninsula Island The Nusa Dua, Bali pada 1-3 Maret mendatang. Mereka antara lain James Blake, Praed, Mong Tong, Bilal Indrajaya, Hindia, Isyana Sarasvati, Nadin Amizah, Dialog Dini Hari, Stars and Rabbit, The Adams, The Sigit, Ali, White Shoes and the Couples Company, dan masih banyak lagi.

“JoylandFestBali akhirnya di sini untuk liburan pamungkas! Bergabunglah dengan kami di Peninsula Island pada 1-3 Maret 2024 untuk perjalanan yang tak terlupakan dengan angin, kebahagiaan, dan seterusnya!” tulis akun Instagram resmi Plainsong Live, dilihat Selasa, 13 Januari.

“Tiket (dan paket hotel) hanya tersedia di joylandfest.com,” imbuhnya.

Adapun, James Blake yang akan meramaikan gelaran Joyland Festival Bali, dikenal sebagai pelopor dubstep. Ia pernah dinominasikan untuk Grammy dan Mercury Prize.

Sementara itu, Praed dikenal sebagai band yang dikenal dengan eksplorasinya terhadap musik populer Arab yang disebut Shaabi. Mereka juga memadukan unsur psychedelic rock dan free jazz dalam karya-karyanya.

Bukan hanya suguhan musik, Joyland juga konsisten dengan menyediakan panggung yang akan menampilkan berbagai program-progran khas.

Panggung Shrooms Garden yang dipandu dan dikurasi oleh Soleh Solihun akan menawarkan sejumlah komika baru dan outdoor cinema Cinerillaz yang menayangkan film-film pendek pilihan Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF).

Selanjutnya, ada juga Joyland Village akan menyediakan ruang untuk mendukung bisnis-bisnis makanan, minuman dan produk lokal, serta area White Peacock yang ramah keluarga akan menyediakan berbagai aktivitas seru yang memicu kreativitas anak kecil.

Terkait Joyland Village dan White Peacock yang dikurasi Lintang Sunarta selaku Managing Director Joyland Festival, disebutkan inspirasi datang dari anak-anaknya. Dia ingin menyuguhkan festival yang dapat memantik kebahagiaan dan memicu inspirasi keluarga yang hadir membawa anak-anak mereka.

“Inspirasi White Peacock datang dari rasa penasaran dan insting saya, serta obrolan dengan anak-anak saya, Peony dan Calla. Peony gemar membaca, bermain di udara terbuka dan berpartisipasi di workshop. Sedangkan Calla lebih suka mengekspresikan diri dan tampil di panggung,” kata Lintang Sunarta.

Kemudian, Rudolf Dethu mewakili seniman lokal Bali mengatakan, kehadiran Joyland Festival menjadikan para seniman lokal berkesempatan untuk tampil di ajang internasional dan memacu mereka untuk terus berkembang.

“Kehadiran tetap Joyland di Bali dampaknya sungguh signifikan bagi kancah musik lokal, dengan mengajak beberapa artis menjadi pengisi acara dan menyuguhi pertunjukan bermutu dari musisi-musisi nasional serta internasional yang bisa menjadi inspirasi untuk meninggikan standar musikal. Pastinya akan menimbulkan efek ekor jas kepada gairah berkesenian di Bali,” pungkas Rudolf Dethu.