Bagikan:

JAKARTA - Gelaran Java Jazz Festival 2024 yang berlangsung selama akhir pekan lalu di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat menghadirkan banyak talenta musik muda yang relatif masih baru di industri musik dan belum cukup dikenal, khususnya bagi penikmat musik jazz.

Selama tiga hari penyelenggaraan, 24-26 Mei, beberapa nama seperti Mezzaluna, ArumtaLa dan Adjani ikut memeriahkan acara, di tengah deretan line up terkenal dari dalam dan luar negeri.

Bagi Mezzaluna, Java Jazz merupakan festival musik pertamanya. Penyanyi dan penulis lagu 23 tahun itu berbagi panggung dengan Mea Shahira, rekan satu label dan juga temannya semasa sekolah.

Dalam penampilannya, Mezzaluna membawakan “Misty”, salah satu lagu jazz standard yang banyak di-cover penyanyi jazz muda untuk memperlihatkan kemampuannya mengolah emosi saat bernyanyi.

Di hadapan banyak orang, dia juga membawakan lagunya sendiri yang berjudul “You Should Know” serta beberapa cover lagu lain. Mezzaluna mengaku puas dengan penampilannya malam itu.

“Aku deg-degan banget tampil di sini. Jadi, sebelum naik ke panggung aku mikirnya gimana caranya biar tampil rileks, dan aku pikir I did a good job,” kata Mezzaluna kepada VOI setelah penampilannya.

Di hari yang sama, Adjani juga menampilkan kemampuannya dalam bernyanyi. Dia tampil bersama Sri Hanuraga yang sudah jauh lebih berpengalaman di panggung jazz.

Adjani memang jarang muncul di panggung musik, namun ia sudah merilis empat lagu sejak tahun 2021, yang mana dua diantaranya sangat kental dengan jazz, yaitu “Kamu” dan “Biar Berlalu”.

Penampil lain yang cukup menarik untuk diperhatikan adalah ArumtaLa, duo yang beranggotakan Laura Pradipta (vokal) dan Arini Kumara (kontrabas). Meski keduanya tidak lebih muda dari Mezzaluna dan Adjani, ArumtaLa adalah grup musik baru yang baru merilis satu single awal tahun ini.

Dalam penampilannya, ArumtaLa membawakan lagu andalannya yang berjudul “Masuk Angin”, lagu bernuansa jazz yang sering dipakai di platform media sosial. Mereka juga membawakan beberapa cover lagu, seperti “Aku Pasti Datang” dari Utha Likumahuwa, “Malam Minggu” dari Benyamin Sueb, dan “Masa Masa” dari Erwin Gutawa.