JAKARTA - Banyak kisah menarik yang bisa dilihat dari album terbaru Beyonce yang bertajuk Cowboy Carter. Tidak tanggung-tanggung, istri Jay-Z itu menghadirkan 27 lagu yang mencakup banyak genre musik, seperti country, rock, hiphop, blues, soul, klasik, folk, hingga opera.
Selain itu, Beyonce juga mengajak sekelompok kolaborator terkenal, antara lain The-Dream, Pharrell, NO I.D., Raphael Saadiq, Ryan Tedder, Ryan Beatty, Swizz Beatz, Khirye Tyler, Derek Dixie, Ink, Nova Wav, Mamii, Cam, Tyler Johnson, Dave Hamelin, dan Shawn “JAY-Z” Carter.
Dengan banyaknya lagu dan kolaborator, serta konsep besar yang mengikutinya, butuh waktu lama untuk penyanyi 42 tahun itu merampungkan Cowboy carter. Sering kali, hal yang dilakukan adalah menggabungkan potongan-potongan rekaman yang berbeda, hingga mengubah instrumentasi untuk mendarat di tempat yang tepat pada waktu yang tepat.
BACA JUGA:
“Album ini memakan waktu lebih dari lima tahun,” kata Beyonce dalam siaran pers yang diterima VOI, Selasa, 2 April.
Perihal peluncuran album RENAISSANCE di tahun 2022, Beyonce menyebut album tersebut ditujukan untuk merespon pandemi yang meliputi dunia. Padahal, ia lebih mengutamakan Cowboy Carter
“Sungguh luar biasa memiliki waktu dan rahmat untuk dapat meluangkan waktu saya dengannya. Tadinya saya akan mengutamakan Cowboy Carter, namun dengan adanya pandemi ini, beban dunia menjadi terlalu berat. Kami ingin menari, kami pantas menari, tapi saya harus percaya pada waktu Tuhan,” katanya.
Beyonce merasa Cowboy Carter adalah ramuan musik yang tidak terduga, yang telah menjadikannya sebuah norma untuk mendobrak batasan. Ia menyebut apa yang dihadirkan dalam album ini adalah yang terbaik.
“Saya pikir orang-orang akan terkejut, karena menurut saya musik ini tidak sesuai dengan harapan semua orang. Tetapi ini adalah musik terbaik yang pernah saya buat,” pungkas Beyonce.