Bagikan:

JAKARTA - Laufey menyatakan pandangan terhadap peranan media sosial bagi seorang musisi. Baginya, media sosial seperti TikTok menjadi penting sebagai alat untuk memperkenalkan seorang musisi dan karyanya.

Lahir dan besar di Islandia, kemudian belajar di Amerika Serikat dan memulai karier musiknya di sana, Laufey menyebut media sosial memberinya kesempatan yang sama untuk dikenal dunia.

“Saya merasa banyak artis yang cenderung menjelek-jelekkan TikTok,” kata Laufey saat wawancara dengan Rolling Stone baru-baru ini.

“Ini bukan cara paling romantis untuk mempromosikan musik anda, tapi saya dibesarkan di Islandia, yang merupakan batu terapung di antah berantah. Saya kuliah di Berklee, tempat pelatihan musik yang bagus, tapi tidak ada hubungan langsung antara tempat itu dan industri musik,” lanjut Laufey.

“Apa yang dilakukan TikTok dan media sosial bagi saya adalah memberi saya kesempatan yang sama untuk memperkenalkan diri saya kepada dunia. Dan untuk itu, saya tidak bisa menerima begitu saja.”

Tidak dapat dipungkiri, Laufey telah berubah drastis dalam setahun terakhir. Konser turnya ke banyak negara mendapat sambutan baik dari pecinta musik, namun penyanyi 24 tahun itu ingin memberi dirinya sedikit ruang agar tetap kreatif dan menjaga momentum musiknya.

“Saya harus hidup untuk menulis. Tapi saya juga mencoba mendisiplinkan diri saya untuk langsung menulis. Menurut saya, ini adalah kesalahpahaman bahwa anda hanya perlu menunggu inspirasi datang kepada anda. Saya pikir musisi dan penulis bisa melatih diri mereka sendiri untuk melihat inspirasi saat itu juga. Dan itulah salah satu alat terhebat yang dapat Anda kembangkan sebagai penulis lagu,” pungkasnya.