Bagikan:

JAKARTA - Keluarga Aaron Carter akan menuntut dokter dan apotek atas kematian sang musisi.

Artis pop itu ditemukan tidak sadarkan diri di rumahnya di Lancaster, California pada November lalu, dan kemudian dinyatakan meninggal setelah paramedis tiba di tempat kejadian.

Dia berusia 34 tahun dan merupakan adik dari personel boy group Backstreet Boys, Nick Carter.

Kini TMZ melaporkan, sebuah gugatan diajukan atas nama keluarga Carter yang menuding dokter dan apoteker ikut bertanggung jawab atas kematian Carter.

Dalam gugatan disebutkan dokter dan apoteker Walgreens seharusnya tidak meresepkan opioid kepada Carter mengingat riwayat kesehatannya.

Laporan tersebut selanjutnya menyatakan, kesalahan dalam meresepkan dan mengeluarkan obat-obatan yang memengaruhi penilaian dan kesehatan mental Carter berkontribusi terhadap kematiannya, menurut The Independent.

Para dokter atau Walgreens belum menanggapi klaim tersebut.

Sementara itu, pada April lalu, mantan tunangan Carter mengatakan laporan otopsi atas kematian sang penyanyi tidak cukup memuaskan.

Dokumen yang dibagikan Departemen Pemeriksa Medis-Pemeriksa Kabupaten Los Angeles mengonfirmasi, penyebab utama kematian Carter adalah tenggelam.

Penyebab kematian sekunder yang terdaftar adalah efek alprazolam, bentuk generik Xanax, dan menghirup difluoroethane, yang juga dikenal sebagai huffing. Cara meninggal Carter dianggap tidak disengaja.

Dalam pernyataannya kepada TMZ (via Billboard) saat itu, mantan tunangan Carter, Melanie Martin, membantah temuan laporan petugas koroner.

“Hasil otopsi belum menjadi kesimpulan bagi saya,” ujarnya. “Ia mengklaim kematiannya karena tenggelam tetapi juga menambahkan [Carter] mengenakan kaos dan kalung di bak mandi yang tidak masuk akal, mengapa dia berada di bak mandi dengan mengenakan pakaian?

“Saya masih syok dan masih merindukan Aaron setiap hari. Saya tidak memahami rangkaian kejadiannya dan laporan ini hanya membuat kami mengajukan lebih banyak pertanyaan.”