JAKARTA - Band alternative rock Stereo Wall merilis video klip untuk Blood and Light, lagu dari album Prologue yang dirilis Maret lalu. Dalam lagu tersebut, Stereo Wall berkolaborasi dengan Tuantigabelas.
Lewat lagu Blood and Light, distorsi dan intonasi vokal yang kuat akan identitas wanita dari Stereowall berpadu padan dengan alunan rap dari Tuantigabelas.
Ramadhan Satria (bass) mengatakan, kehadiran Tuantigabelas di album perdana Stereo Wall menjadi salah satu cara untuk menghadirkan nuansa berbeda dari lagu-lagu lainnya.
“Pas bikin album Prologue itu, unsur rap itu udah kepikiran, tapi kita belum nentuin rappernya,” kata Ramadhan Satria saat jumpa pers di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu, 25 Oktober.
“Setelah melewati beberapa pertimbangan, kita lihat Tuantigabelas yang paling cocok, apalagi dia bisa ngerap yang cepat,” lanjutnya.
Digarap dalam waktu yang relatif singkat, Rizki Djaling menjadi sosok awal terciptanya Blood and Light. Kemudian, para personel Stereo Wall terlibat dalam penulisan lirik dan notasi.
“Jadi, kalau pakai bahasa anak sekarang, Blood itu berdarah darah, dan Light itu cahaya. Bisa diartikan ketika kita sedang mengalami masa sulit dalam hidup, di balik semua itu akan ada titik terang yang akan datang,” kata Cynantia Pratita (vokal).
BACA JUGA:
“Jangan takut dengan orang yang bakal jauhin kalian. Pasti ada orang lain yang akan bantuin kok,” imbuhnya.
VIdeo klip Blood and Light sendiri pernah dirilis di tahun 2018 lalu. Kemudian, versi baru kembali dirilis dengan beberapa perubahan.
Konsep video klip sekarang dinilai para personel Stereo Wall lebih menjelaskan maksud dari lagu Blood and Light. Seluruh personel pun terlibat dalam peran di video klip.
“Buat yang dengerin, silahkan kalian bisa menilai sendiri apakah suka versi yang dulu atau sekarang. Bagi kita, setiap lagu punya kenangan sendiri. Remake lagu ini diharapkan bisa nge-grab penonton baru dan apresiasi kita untuk explore lebih jauh lagi,” pungkas Rama Mayristha (gitar).