Bagikan:

JAKARTA - Dalam sebuah wawancara dengan Monsters, Madness And Magic belum lama ini, mantan gitaris Megadeth Marty Friedman mengingat saran salah satu guru musiknya.

Uniknya, saran tersebut tidak berhubungan dengan permainaan gitar.

"Saya hanya punya satu guru. Tapi dia memberi saya beberapa nasihat yang cukup funky yang masih saya ingat. Guru saya pernah berkata…" Marty membuka.

"Saya datang ke pelajaran saya dengan memakai cincin. 'Apa-apaan ini kamu memakai cincin? Sepertinya kamu baru saja menggerebek kotak perhiasan ibumu.' Saya tidak pernah melupakannya. Dan karena itu, saya tidak pernah memakai cincin saat bermain gitar," dia melanjutkan.

"Anda tahu kenapa? Karena dia benar. Saya mengeluarkannya dari kotak perhiasan ibu saya. Saya melihat semua musisi rock ini memakai cincin dan semacamnya. Dan saya seperti, 'Wow, saya akan datang ke pelajaran saya dengan membawa sebuah cincin.' Jadi saya tidak pernah melupakan hal itu [dan] tidak pernah lagi memakai cincin setelah itu."

"Dan satu hal lagi yang dia katakan, yang, untungnya, saya tidak menuruti saran ini, dia berkata, 'Setiap kali kamu menyelesaikan latihan dengan benar, hadiahi dirimu sendiri dengan sebuah pukulan bong.' Dan saya berkata, 'Ya, itu ide yang bagus.' Dan saya melakukannya untuk sementara waktu. Saya, seperti, Anda menyelesaikan banyak hal, tetapi Anda tidak ingat apa pun yang telah Anda selesaikan."

Marty, yang tinggal dan merekam musik di Jepang sejak tahun 2003, memainkan pertunjukan AS pertamanya dalam empat tahun pada 3 Maret di The Plaza Live di Orlando, Florida sebagai artis pendukung untuk Queensryche.

Marty tampil di lebih dari dua lusin tanggal dengan Queensryche, berlangsung hingga 16 April, di mana tur tersebut berakhir di St. Petersburg, Florida.

Sementara itu, album Tokyo Jukebox 3 miliknya dirilis di Amerika Utara pada April 2021 melalui The Players Club/Mascot Label Group. Album tersebut, yang tersedia di Jepang pada Oktober 2020, adalah yang ketiga dari seri yang dimulai dengan Tokyo Jukebox (2009), dan kemudian diikuti oleh Tokyo Jukebox 2 (2011).

Trilogi ini menghadirkan penampilan Marty ke dalam repertoar Jepang terpilih untuk dia mainkan ulang.