Bagikan:

JAKARTA - Pameran arsip musik Indonesia era 1960-an oleh Irama Nusantara resmi dibuka di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat pada Sabtu, 16 September.

Dengan tajuk ‘Dari Ngak Ngik Ngok ke Dheg Dheg Plas’, pameran arsip musik itu akan berlangsung selama sebulan penuh, hingga 15 Oktober.

Terdapat tiga zona yang dapat dimasuki pengunjung untuk melihat perjalanan musik Indonesia era 1960-an, yaitu Zona Legenda, Zona Orde Lama dan Zona Orde Baru.

Di Zona Legenda terdapat arsip perjalanan awal mula perkembangan industri musik populer Indonesia (pra 1960-an).

Di zona kedua akan diperlihatkan arsip industri musik populer Indonesia di bawah pemerintahan Orde Lama (1960-1965).

Sementara, di zona ketiga disajikan potret industri musik populer di bawah pemerintahan Orde Baru (1966-1969).

Ketua Yayasan Irama Nusantara, Dian Onno, mengatakan keberadaan pameran ‘Ngak Ngik Ngok ke Dheg Dheg Plas’ untuk memperkenalkan musik Indonesia era 1960-an masyarakat.

“Harapannya dengan pameran ini kawan semua selama satu bulan ke depan bisa melihat napak tilas musik 60-an,” kata Dian Onno saat memberikan sambutan di pembukaan pameran Ngak Ngik Ngok ke Dheg Dheg Plas di Museum Kebangkitan Nasional pada Sabtu, 16 September.

“Semoga bisa membuat masyarakat Indonesia bisa mengenal dan cinta lagi dengan musik Indonesia,” sambungnya.

Selain musik, ada juga pemutaran film lawas era 1960-an. Beberapa film lawas yang akan diputar antara lain:

1. Amor dan Humor - 17 September

2. Bintang Ketjil (Versi Restorasi) - 24 September, 17 September)

3. Cheque AA - 1 Oktober

4. Liburan Seniman - 8 Oktober, 17 September

5. Big Village - 14 Oktober

6. Dibalik Tjahaja Gemerlap - 14 Oktober