JAKARTA - Kunto Aji menyebut Yogyakarta, tempat kelahirannya punya banyak pengaruh dalam caranya menciptakan karya musik.
Meski sudah lama tinggal dan menetap di Jakarta, solois 36 tahun itu menyebut Yogyakarta dari segi kehidupan masyarakatnya, khususnya para senimannya dalam berkarya, masih tetap menjadi bagian terbesar yang sulit dihilangkan.
“Menurut saya, mindset saya sampai saat ini masih Jogja banget, kadang terlalu nyantai,” kata Kunto Aji saat ditemui di Pasar Minggu, Jakarta selatan pada Kamis, 14 September.
Pada album Pengantar Purifikasi Pikir yang baru dirilis hari ini, cara Kunto Aji menyampaikan pesan yang terbilang serius dengan cara menyenangkan juga dipengaruhi apa yang dilakukan banyak seniman Yogyakarta.
“Kalau dari Jogja itu ya seninya sih, bagaimana menemukan fun di berbagai macam hal, gimana menyampaikan berbagai macam hal tidak terlalu serius, ya itu memang seniman-seniman Jogja,” tutur Kunto Aji.
Bagaimana cara para seniman Yogyakarta bereksplorasi, terutama dalam membuat karya baru, juga menjadi caranya saat membuat karya.
“Eksplorasinya juga. Maksudnya, untuk menemukan sesuatu itu kadang perlu sala. Ya itu memang yang mentally membentuk saya sampai sekarang,” katanya.
BACA JUGA:
Meski mendapat pengaruh besar dari Yogyakarta, Kunto Aji mengaku belum berani untuk membuat lagu khusus bagi tempat kelahirannya itu.
“Kalau lagu belum sih. Karena nggak tahu ya, cukup sakral sih,” ucap Kunto Aji.
“Saya merasa belum tergerak untuk menulis lagu tentang Jogja karena cukup sakral buat saya,” tandasnya.