Bagikan:

JAKARTA - Putri Ariani telah menunjukkan bahwa musik juga bisa dipelajari oleh mereka yang berkebutuhan khusus, terlebih bagi seorang difabel netra.

Dalam banyak kesempatan, penampilan remaja 17 tahun itu membuat banyak orang kagum dengan bakatnya, apalagi penampilan terakhirnya di America’s Got Talent (AGT) 2023 mendapat pujian dari berbagai penjuru dunia.

Di balik penampilan Putri Ariani yang kita saksikan belakangan, ada perpaduan nyata dari pemberian Tuhan dan kerja keras untuk belajar musik.

Putri Ariani, saat menjalani audisi AGT 2023 diketahui tengah menempuh pendidikan musik formal di SMKN 2 Bantul, yang dahulu dikenal dengan nama Sekolah Menengah Musik Yogyakarta.

Putri memulai pendidikannya di sekolah tersebut pada tahun 2021. Dia memilih flute sebagai instrumen mayor. Ia juga pernah tampil sebagai vokalis solo dalam konser sekolah.

Apa yang ditunjukkan Putri Ariani memperlihatkan bahwa pendidikan musik formal yang meliputi praktik bermusik dan teori musik juga bisa dijalankan oleh mereka yang difabel netra.

Berdasarkan artikel yang dimuat University of Washington dalam washington.edu, mereka yang difabel netra juga mampu membaca dan membuat partitur musik, serta merekam musik dengan bantuan komputer.

Mereka yang difabel netra bisa menggunakan program Sibelius Speaking, yang merupakan kombinasi JAWS screenreader dan Sibelius untuk memprogram partitur musik

Para difabel netra juga bisa mengubah partitur musik dari Sibelius ke dalam Braille dengan program Goodfeel.

Sementara itu, untuk merekam audio dan Musical Instrument Digital Interface (MIDI), para difabel netra bisa menggunakan JAWS screenreader dengan skrip Caketalking untuk membuat multitrack digital audio.

Melalui program tersebut, para difabel netra bisa mengubah file MIDI, menambahkan efek ke dalamnya dan membuat hasil akhir berupa karya musik.