JAKARTA - Gloria Jessica kembali menunjukkan taringnya lewat gebrakan terbarunya, dengan merilis EP berjudul What Are We Now? yang dirilis via Sinjitos Collective. Album ini berisi dua lagu, What Are We Now? dan Curiosities.
Trek titel What Are We Now? berkaca pada kehidupan pada masa pandemi dan sekarang, membawa pendengar menghadapi getar sensasi ketidakpastian saat hidup meminta kita untuk mengambil keputusan, berdiri di tengah rasa gamang dan gelisah menyambut masa depan yang penuh asa.
Lagu ini menghadirkan vokal powerful khas Gloria diiringi dengan musik yang menggugah rasa, karyanya bersama produser sekaligus penulis lagu Joseph Saryuf (Iyub, Sinjitos Collective).
What Are We Now? menjadi penanda langkah Gloria menuju era baru di karier musiknya, setelah terakhir merilis album Harlequin pada tahun 2021.
“This is my new journey… Memang selama ini gue sadar udah menghilang. Tapi lewat dua lagu ini, gue kembali berkarya. Melangkah lagi ke musik”, ujar Gloria ketika bercerita tentang kembalinya dirinya ke dunia musik yang menjadi cinta pertamanya, setelah menjelajahi ranah-ranah baru selama pandemi, termasuk membuka sebuah kedai kopi sekaligus hub kreatif di Jakarta Selatan.
Menggunakan perjalanan berkendara naik mobil sebagai perumpamaan pada single utama untuk EP ini, Gloria membayangkan sedang memegang kemudi bersama seorang penumpang — yang mewakili seseorang, atau sebuah kesempatan dan mimpi — mengajaknya “driving slow and fast” dan mengambil langkah pasti pada sebuah persimpangan jalan untuk menentukan masa depan.
“Kita nggak perlu tahu masa depan seperti apa, namun kita harus tahu apa yang kita inginkan dan tidak takut membuat kesalahan,” pesannya dikutip dari keterangan resmi yang diterima redaksi, Jumat.
Tumbuh dan berkembang dari persona anggun dan feminin yang dikenal penggemar selama ia menjadi finalis The Voice Indonesia, Gloria kini menampilkan dirinya yang seutuhnya, dengan kebebasan untuk mengungkap sisi-sisi dirinya yang berani.
BACA JUGA:
What Are We Now? menjadi pertama kalinya Gloria terlibat langsung dalam penulisan musik untuk single-nya sejak awal, menjadikan lagu ini terasa mengakar pada dirinya.
Penciptaan lagu ini pun dirasa unik baginya, karena diawali dengan keputusan “usil” untuk mencoba-coba software produksi musik Logic Pro yang belum pernah dikuasainya sebelumnya. Versi raw dari lagu ini kemudian diolah bersama dengan para kolaborator menjadi trek pumpy dan edgy yang kini dapat dinikmati oleh semua pendengar.
Pada lagu ini, Gloria merasa takjub dengan kapasitas setiap kolaboratornya untuk bersama-sama membentuk trek menjadi versi terbaiknya. Baginya, setiap lagu punya takdirnya sendiri, dan tugas para seniman adalah mewujudkannya.