JAKARTA - Ari Lesmana, vokalis Fourtwnty tampil dengan konsep intimate performance di Kaizen Heritage yang berlokasi di Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Kamis, 8 Juni malam.
Penyanyi yang pernah menempuh pendidikan tinggi di luar negeri itu memulai penampilan dengan membawakan lagunya yang berjudul Zona Nyaman. Repertoar pembuka tersebut berhasil membuat para pengunjung bernyanyi bersama.
Setelah menyanyikan salah satu lagu terbaiknya itu, Ari masih terus tampil selama sekitar 2 jam dengan membawakan lebih dari 20 lagu lain dari penyanyi dan band kenamaan tanah air.
Uniknya, lagu yang dibawakannya itu diiringi dengan latar lagu asli yang diputar dari platform musik digital. Dimulai dengan lagu d’Masiv yang berjudul Cinta Ini Membunuhku, Ari dan para pengunjung bernyanyi bersama.
Pada repertoar selanjutnya, dengan lagu Menghapus Jejakmu dari NOAH, Ari memberikan microphone-nya kepada seorang pengunjung untuk ikut menyanyikan bagian reff lagu. Penampilan tersebut membuat sekitar 300 pengunjung Kaizen Heritage menjadi semakin antusias dengan konsep intimate performance yang ditawarkan.
BACA JUGA:
Selama penampilannya, Ari Lesmana membawakan banyak lagu lain dari berbagai genre yang dikenal easy listening bagi masyarakat Indonesia, seperti Kangen dari Dewa 19, Kembali dari Steven & Coconuttreez, Sayang dari Via Vallen, Mawar Hitam dari Tipe X dan I Love U Bibeh dari The Changcuters.
“Semoga semua teman-teman yang hadir di tempat luar biasa ini bisa berbahagia semuanya,” ujar Ari Lesmana di sela penampilannya.
Adapun, penampilan Ari Lesmana tersebut merupakan bagian dari grand opening Kaizen Heritage.
Yudit selaku owner Kaizen dan inisiator acara mengatakan jika live music memang menjadi konsep yang ditawarkan dari coffee shop miliknya. Dengan tema ‘Music and Social Space’, ia ingin pengunjung bisa bersosialisasi di tempat yang nyaman sambil menikmati penampilan para musisi yang dihadirkan.
“Di seluruh Kaizen, rata-rata setiap hari kita mengadakan live music. Kita ada rencana tiap dua bulan sekali ngundang penyanyi ibu kota untuk tampil dengan konsep yang baru,” kata Yudit.
“Sekarang kan konsep kayak gini lagi digemari, jadi kita pikir kenapa nggak. Dan ternyata responnya sejauh ini bagus,” sambungnya.
Mengenai intimate performance, Live Art Development Agency mengartikannya sebagai konsep dalam seni pertunjukan yang bertujuan untuk menghubungkan penampil dengan penonton dalam kelompok kecil secara langsung.