Indra Qadarsih: Industri Musik Saat Ini Layaknya Zaman Kerajaan
Indra Q (Instagram @indraqadarsih)

Bagikan:

JAKARTA – Kibordis BIP, Indra Qadarsih, mengatakan industri musik saat ini layaknya zaman kerajaan di mana para musisi hanya sebagai penghibur saja. Hal ini ia tuturkan dalam sesi wawancara di kanal YouTube Yongkeys Show beberapa waktu lalu.

“Kalau sekarang nih kayak balik ke zaman kerajaan. Jadi kan kalau zaman kerjaan itu musisi sebagai penghibur saja,” katanya.

“Nah, kalau waktu zaman-zaman rilisan fisik seperti CD, kaset, istilahnya kan musik itu sebagai kontennya kan. Nah karena hal-hal seperti itu sudah tidak ada, akhirnya industri berbasis seperti itu musnah. Karena sekarang adanya digital musik seperti Spotify itu ya, jadinya gua menganggap itu ya portfolio saja,” lanjutnya.

Bahkan, mantan kibordis Slank itu menambahkan, pandangan bermusiknya di zaman dahulu sudah tidak bisa terpakai pada saat ini.

“Dan sekarang musik itu sudah terlalu nempel ke produk atau brand. Jadi zamannya sudah berbeda entah itu berkembang atau menurun ya. Jelasnya, mindset kita yang dulu sudah enggak bisa dipakai,” jelasnya.

“Seperti ingin membuat lagu jutaan copy, itu sudah tidak bisa. Jadi, kembali lagi mindset-nya sekarang ya menghibur saja,” imbuhnya.

Maka dari itu, Indra Q menyarankan untuk para musisi saat ini agar tidak menghilangkan sisi idealisnya.

“Makanya kita jangan sampai hilang idealis, justru nilai jual kita di idealisnya,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Indra Qadarsih merupakan salah satu mantan personel Slank formasi kesebelas. Bersama band rock asal Jakarta itu, ia berkontribusi menciptakan berbagai karya legendaris seperti album Suit-Suit... He-He (Gadis Sexy) (1990), Kampungan (1991), Piss! (1993), Generasi Biru (1994), dan Minoritas (1996).