Bagikan:

JAKARTA - Jika mengingat potongan lirik lagu Ikarus Ibnu Firnas (2021) dari Birds of Coming Storm yang berbunyi; 'Formula usang, bernama hardcore punk', mungkin ujaran tersebut terasa valid pada saat itu. Namun, apa jadinya jika genre ini malah bereinkarnasi ke bentuk baru yang tak pernah kita nikmati sebelumnya?

Itu bisa kami rasakan pada album Fresh Grad milik Tarrkam yang mampu menerkam rongga-rongga telinga dengan tambahan bebunyian baru dari synthesizer. Instrumen yang dimainkan Denny Aulia tersebut ternyata mampu menciptakan kegaduhan yang lebih dahsyat dalam album ini.

Tak hanya rusuh, Epan juga piawai memainkan progresi memikat dalam banyak lagu sehingga membuat kami nyaman bersandar pada riff-riff tersebut. Penuturan melodi gitar yang tak lazim berada di genre musik ini juga berani mereka sajikan dengan dukungan vokal dari Ape yang nyeleneh seperti pada lagu Guru Alip dan Siaran Eksplisit.

Elemen-elemen tersebut ternyata sanggup memberi kami tawa saat mendengarkannya. Padahal, jika dipikir, kesan tersebut bisa dibilang aneh ketika menikmati musik yang terbilang keras ini.

Selain itu, permainan bass dan drum pada album ini juga menggenggam peranan penting. Isian bass groovy dari Haryo yang menyambut gebukan drum bertenaga dari Bagas merupakan perkawinan ciamik yang patut dirayakan.

Sehingga, semua departemen tersebut mampu menghidangkan hardcore punk ala Tarrkam dengan sedikit bumbu Dead Kennedys. Tidak seperti EP (album mini) pendahulunya, Transcend Massive Culture di mana elemen musik band legendaris asal Amerika itu masih sangat terasa.

Pujian selanjutnya datang dari kemampuan mereka menciptakan dinamika lagu yang menanjak drastis. Coba dengar kehebatannya pada trek Produk-Produk Mutakhir dan Kameleon yang kami yakini akan mengejutkan kalian.

Sayangnya, mereka tidak menyediakan rentetan lirik lagu-lagunya. Padahal, berbagai tema dan judul yang bersemayam dalam album ini terbilang unik dan menarik untuk ditelusuri lebih dalam.

Seperti Ohayo Pinpin, Codename DK, dan berbagai judul lagu yang disebutkan di atas. Band hardcore punk mana yang terpikir untuk memberi nama lagunya dengan kata-kata tersebut? Tentu hanya Tarrkam, sejauh ini.

Namun, setidaknya kami patut mengapresiasi sebesar-besarnya kepada Tarrkam yang berani menerobos pakem-pakem tak tertulis di koridor jenis musik ini.

Mari berharap, semoga lebih banyak musisi atau band yang 'nekat' seperti Tarrkam di kemudian hari agar tercipta varian baru di industri musik Indonesia.